get app
inews
Aa Text
Read Next : Launching Logo Hari Jadi ke-195 Kabupaten Purworejo

Dukung SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045 ,Gedung Praktik TKR SMK Patriot Pituruh Diresmikan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:12 WIB
header img
Dukung SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045 ,Gedung Ruang Praktik TKR SMK Patriot Pituruh Diresmikan. Foto: iNewsPantura.id/ Joe H

PURWOREJO,  iNewsPantura.id   – Gedung Ruang Praktik Siswa (RPS) Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Patriot Pituruh, Kabupaten Purworejo, resmi diresmikan, menandai selesainya program Revitalisasi Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tahun anggaran 2025 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Program revitalisasi ini merupakan bagian dari kebijakan prioritas pemerintah pusat melalui Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dalam rangka peningkatan mutu sarana prasarana pendidikan vokasi.

Kepala Sekolah SMK Patriot, Haryoto mwngatakan, kegiatan tersebut bernama Bantuan Pemerintah Program Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Tahun 2025, dengan pekerjaan berupa revitalisasi satuan pendidikan SMK untuk pembangunan gedung. 

Total dana bantuan yang diterima SMK Patriot Pituruh mencapai Rp1.953.000.000, bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2025, dengan waktu pelaksanaan selama 120 hari kalender atau sekitar empat bulan. 

Pelaksana kegiatan adalah Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) SMK Patriot Pituruh.

"Gedung ruang praktik yang dibangun memiliki ukuran 18 x 30 meter, dilengkapi fasilitas penunjang berupa toilet dan perabot, yang dirancang sesuai standar ruang praktik industri," kata Haryoto usai kegiatan pada Rabu (17/12/2025).

Haryoto, menjelaskan bahwa bantuan revitalisasi tersebut diperoleh melalui proses dan tahapan yang cukup panjang.

“Program revitalisasi SMK tahun 2025 ini kami peroleh melalui tahapan pra-Bimtek dan Bimtek. Pada tanggal 13 Juni kami mendapat surat tugas dari Kementerian Pendidikan Vokasi untuk mengikuti pra-Bimtek selama tiga hari,” ujarnya saat diwawancarai.

Ia melanjutkan, setelah pra-Bimtek, pihak sekolah kembali mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) di Jakarta pada 20 Juni, termasuk penandatanganan dan penataan MoU.

“Setelah Bimtek, pada tanggal 7 Juli kami mulai turun dan pelaksanaan pembangunan dimulai. Pembangunan berlangsung dari 7 Juli hingga akhir November,” jelasnya.

Menurut Haryoto, hingga peresmian dilakukan, progres pembangunan telah mencapai 100 persen.

“Alhamdulillah hari ini sudah selesai 100 persen. Insyaallah dengan adanya bantuan ini, SMK Patriot Pituruh bisa menjadi sekolah yang semakin dipercaya masyarakat. Animo pendaftar juga sudah cukup banyak,” katanya.

Haryoto menambahkan bahwa bantuan revitalisasi kali ini difokuskan pada pembangunan gedung dan fasilitas pendukung, sementara peralatan praktik akan menyusul pada tahap berikutnya.

“Untuk saat ini bantuannya gedung, toilet, dan perabot. Peralatan praktik akan menyusul. Dulu kami sempat mendapat bantuan alat, tapi karena belum punya ruang praktik, bantuan itu dialihkan ke sekolah lain. Insyaallah Januari nanti akan kami tindak lanjuti,” ungkapnya.

Ia berharap keberadaan gedung baru ini dapat mendorong SMK Patriot Pituruh menjadi SMK berbasis industri.

“Harapan kami, SMK Patriot Pituruh bisa menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di masyarakat,” tambahnya.

Saat ini, SMK Patriot Pituruh memiliki sekitar 369 siswa yang tersebar di lima kompetensi keahlian, yaitu:
• Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
• Teknik Sepeda Motor (TSM)
• Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
• Manajemen Perkantoran (MP)
• Tata Boga/Kuliner

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Wilayah VIII Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Maryanto, S.Pd., M.Sc., menegaskan bahwa program revitalisasi SMK merupakan program prioritas nasional.

“Program revitalisasi sekolah ini adalah program prioritas pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden, yang ditindaklanjuti oleh Kementerian Pendidikan, dan disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” jelasnya.

Menurut Maryanto, revitalisasi sekolah menjadi bagian penting dalam menyiapkan SDM unggul dan berkarakter menuju Visi Indonesia Emas 2045.

“SDM unggul, berkarakter, dan bertanggung jawab itu salah satunya diwujudkan melalui pendidikan yang bermutu. Pendidikan akan berkualitas jika sarana dan prasarananya memenuhi standar,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa untuk SMK, standar sarana prasarana harus disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri.

“Ruang praktik TKR misalnya, harus selaras dengan bengkel industri, sesuai kerja sama atau MoU sekolah dengan dunia usaha dan dunia industri,” tambahnya.

Maryanto mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, di wilayah Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII, terdapat sekitar 36 sekolah jenjang SMA, SMK, dan SLB negeri yang menerima bantuan revitalisasi.

“Khusus di Kabupaten Purworejo ada empat sekolah penerima bantuan, yaitu SMK Patriot Pituruh, SMK Muhammadiyah Purwodadi, SMA Negeri 2 Purworejo, dan SMA Negeri 3 Purworejo,” jelasnya.

Terkait besaran anggaran, Maryanto menyebut rata-rata sekolah penerima mendapatkan dana di atas Rp1,5 miliar.

Maryanto berharap, dengan adanya bantuan revitalisasi ini, kualitas pelayanan pendidikan di Jawa Tengah, khususnya di Purworejo, semakin meningkat.

“Dengan sarana prasarana yang memadai dan berkualitas, guru akan lebih nyaman mengajar, siswa merasa aman dan tenang belajar, serta pembelajaran sesuai dengan standar yang diharapkan,” pungkasnya.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut