Digitalisasi UMKM Terus Meluas Kudus Masuk Program Kota Masa Depan
KUDUS, iNewsPantura.id – Grab Indonesia bersama OVO dan Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia memperluas pelaksanaan program Kota Masa Depan ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Kudus menjadi kota ke-16 yang terlibat dalam program akselerasi digital UMKM yang telah berjalan sejak 2021.
Puncak kegiatan Kota Masa Depan bertema “Berani Digital” digelar di Pendopo Kabupaten Kudus, Jumat (19/12/2025), dan didukung Pemerintah Kabupaten Kudus serta Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).
Program ini berlangsung selama tiga bulan dengan fokus pada pelatihan, penguatan kapasitas usaha, serta pendampingan pemanfaatan teknologi digital bagi ratusan pelaku UMKM lokal. Tujuannya untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing usaha di tengah transformasi ekonomi digital.
Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana, mengatakan digitalisasi UMKM menjadi agenda strategis pemerintah untuk mengoptimalkan potensi ekonomi nasional.
“Saat ini sekitar 25 juta UMKM telah masuk ke platform digital. Kolaborasi seperti Program Kota Masa Depan memungkinkan upaya digitalisasi menjangkau daerah, sehingga semakin banyak pelaku usaha lokal dan mitra pengemudi ojek online yang dapat meningkatkan daya saing,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, Temmy didampingi Wakil Bupati Kudus Bellinda Putri Sabrina Birton dan CEO Grab Indonesia Neneng Goenadi berdialog langsung dengan sejumlah pelaku UMKM mitra Grab. Mereka di antaranya pemilik usaha kuliner Dapoer Mpok Rani, Soto Kudus Bu Djatmi, dan Martabak Menuria 12. Para pelaku UMKM berbagi pengalaman tentang dampak pemanfaatan platform digital terhadap perkembangan usaha mereka.
Kudus dinilai memiliki potensi UMKM yang kuat, terutama di sektor kuliner, perdagangan, kerajinan tangan, dan pengolahan. Melalui program ini, para peserta juga mendapatkan pelatihan digital daring, termasuk pengenalan pemanfaatan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung operasional usaha.
CEO Grab Indonesia Neneng Goenadi menyatakan Kudus memiliki potensi besar untuk berkembang melalui adopsi teknologi.
“Dengan dukungan pelatihan, teknologi, dan akses ke ekosistem Grab, UMKM Kudus diharapkan mampu memperluas pasar dan meningkatkan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.
Selain pelatihan digital, pendampingan juga mencakup fasilitasi sertifikasi halal, peningkatan kapasitas usaha, serta berbagi praktik terbaik secara tatap muka. Langkah ini diharapkan membantu UMKM lokal lebih siap bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Sementara itu, Wakil Bupati Kudus Bellinda Putri Sabrina Birton menilai program tersebut membantu pemerintah daerah dalam mendorong transformasi UMKM.
“Digitalisasi menjadi kunci agar UMKM mampu bertahan dan berkembang. Program Kota Masa Depan membantu UMKM Kudus memperluas akses pasar dan menciptakan peluang kerja baru,” ujarnya.
Hingga kini, lebih dari 200 ribu UMKM di berbagai kota kecil telah terdigitalisasi melalui Program Kota Masa Depan. Selain itu, ribuan pedagang pasar tradisional juga telah masuk ke ekosistem digital, disertai penyaluran akses pembiayaan bagi ratusan ribu UMKM dan mitra pengemudi sejak 2021.
Program ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat peran UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional di era digital.
Editor : Suryo Sukarno