get app
inews
Aa Text
Read Next : DPRD Siap Bersinergi, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah akan Dampingi Penyusun Perundang-Undangan

Perlukah Menggunakan "Hari Raya" dalam Ucapan Selamat saat Idulfitri?

Jum'at, 29 April 2022 | 23:00 WIB
header img
Ilustrasi

PEKALONGAN, iNews – Perlukah menyebutkan “hari raya” dalam ucapan selamat saat Idulfitri? Mungkin banyak orang akan mengatakan perlu. Sebab, hal itu sudah menjadi kekaprahan. Padahal, belum tentu yang kaprah itu yang tepat.

Semestinya, saat memberikan ucapan selamat pada saat Idulfitri tidak perlu diawali dengan frasa “hari raya”. Mengapa? Sebab, dalam kaidah bahasa Indonesia, kata Idulfitri bermakna hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Singkatnya, kata Idulfitri itu sendiri sudah bermakna hari raya. Jadi, kalau dalam ucapan selamat itu dicantumkan frasa “hari raya” maka ucapan itu akan terjadi penumpukan makna yang serupa. Yaitu, selamat hari raya hari raya.

Sebagaimana dikutip dari penelusuran Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah Idulfitri terdiri atas dua kata. Yaitu, “عِيْدٌ” īd yang artinya perayaan dan “اَلْفِطْرُ” al-fiṭr yang artinya buka puasa. Akar kata īd sendiri berasal dari kata “عَادَ” ‘āda yang artinya kembali; mengunjungi. Sementara akar kata al-fiṭr berasal dari kata “فَطَرَ” faṭara yang artinya menciptakan, meragi, atau membatalkan puasa.

Dengan dasar itu, maka dapat dipahami bahwa kata id bermakna sebagai hari raya itu sendiri. Sebab, hari itu selalu berulang-ulang datang setiap tahun sekali. Lalu, apa yang dirayakan? Yaitu, saat semua umat Islam diperbolehkan berbuka puasa.

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis, لِلصَّائِمِ فَرْحَتاَنِ: فَرْحَةٌ حِيْنَ يُفْطِرُ وَ فَرْحَةٌ حِيْنَ يَلْقَى رَبَّهُ “Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan, yaitu ketika berbuka puasa dan ketika bertemu Tuhannya” (HR. Muslim). Maka, dapat dimaknai bahwa Idulfitri sesungguhnya merupakan perayaan kebahagiaan bagi orang-orang yang berpuasa karena mereka dibolehkan kembali makan dan minum seperti sedia kala, sebelum datangnya bulan Ramadan.

Jadi, perlukah menggunakan frasa “hari raya” saat memberi ucapan selamat? Sesuai kaidah bahasa Indonesia, mestinya tidak perlu.

Editor : Ribut Achwandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut