get app
inews
Aa Read Next : Profil Bupati Cantik Pekalongan, Fadia Arafiq Diadang Emak-emak Saat Kunker

Lagu "Kali Loji" Puji Maharani Sarat Kritik Lingkungan

Minggu, 01 Mei 2022 | 04:58 WIB
header img
Tangkapan layar youtube (video klip lagu "Kali Loji" Puji Maharani, cipt. Mas Uuk)

PEKALONGAN, iNews – Selain sebagai sarana hiburan, musik dangdut rupanya memiliki kekuatan pula sebagai sarana kritik. Setidaknya, itulah yang pernah dilakukan para maestro dangdut seperti Rhoma Irama, Megy Z., Joni Iskandar, dan pedangdut lain yang terkenal. Tapi umumnya, nama-nama itu didominasi oleh pedangdut laki-laki. Namun bagaimana jika kritik itu disampaikan lewat senandung pedangdut wanita?

Adalah pedangdut wanita asal Pekalongan yang namanya pernah berkibar di kancah nasional lewat ajang kontes dangdut, Puji Maharani. Lewat dendangannya berjudul “Kali Loji”, ia tak segan-segan menyampaikan kritik atas masalah lingkungan yang didera kota kelahirannya.

Titian nada yang dilagukannya memang rancak, didukung dengan irama musik yang riang pula. Apalagi dengan suara penyanyinya yang mendayu dan kemayu. Rasa-rasanya lagu “Kali Loji” ciptaan Mas Uuk terasa lebih cocok untuk dinikmati sambil bergoyang pinggang. Dan, agaknya pembuat aransemen musik lagu “Kali Loji”, Imam Prako, sengaja menghadirkan kesan gembira pada lagu ini.

Tetapi, cobalah amati kata demi kata pada lirik lagunya. Lagu tersebut sarat kritik lingkungan. Dengan menggunakan bahasa Jawa dialek Pekalongan, kritik itu ditampilkan secara lugas tanpa metafora. Gaya ini seolah ingin memperlihatkan kekhasan bahasa Wong Kalongan yang dikenal sebagai masyarakat egaliter, terbuka, dan blakasuta. Berikut, lirik lagu “Kali Loji”;

Kali Loji

Nek aku nyawang kali Loji Pekalongan
kelingan jaman mbiyen do dolanan
adus-adusan ning kali ambyur-ambyuran
jaman mbiyen banyune resik temenan
bening kaya banyu ning pegunungan

*
Nanging sakiki jare jaman kemajuan
akeh pabrik mbuak limbah sembarangan
banyune butek mblegudek kaya comberan
akeh sampah mampet ngganggu kesehatan
nang mripat sepet ra penak disawang

Reff

bisa pora (bisa-bisa bae)
kali Loji bening kaya mbiyen
banyune semlirit bening resik-resik
nyenengke cah cilik
suarane banyu kemricik

bisa pora (bisa-bisa bae)
wong Kalongan jaga kebersihan
tanda keimanan demi kesehatan
lan melestarikan keindahan
Kota Pekalongan

(kembali ke*)

Pada bait pertama, lagu itu menyuarakan betapa dulu sungai Kupang (kali Loji) merupakan tempat bermain yang menyenangkan. Selain karena airnya jernih, aliran sungai juga terasa seperti aliran sungai-sungai di pegunungan, begitu menyegarkan. Situasi yang demikian, lewat lirik itu disuarakan dengan majas litotes, yaitu dengan menampilkannya sebagai kenangan masa lampau.

Hal yang serupa juga ditampilkan pada bait kedua. Dengan memanfaatkan majas ironi, lirik lagu “Kali Loji” secara tak langsung menggugat kemajuan dengan kerusakan lingkungan. Hingga pada baris terakhir, gugatan itu semakin dipetajam dengan ungkapan “ning mripat ra penak disawang” (tak enak dipandang mata). Ungkapan itu seolah memberi pertanyaan, apakah kemajuan harus ditandai dengan sesuatu yang tidak enak dipandang mata?

Terasa betul ketajaman kritik itu disampaikan lewat dua bait pada lirik lagu itu. Namun, ketajaman kritik itu lantas diikuti dengan ungkapan harapan, tentang kemungkinan arah perubahan yang lebih baik pada bagian reffrain lagu yang terbagi ke dalam dua bait.

Reffrain bait pertama, mengandaikan jika sungai Kupang (kali Loji) kembali pada keadaan seperti sedia kala. Sementara reffrain bait kedua pada lagu itu menghadirkan sebuah ajakan, semacam persuasi kepada publik Kota Pekalongan agar mau memperbaiki kondisi lingkungan yang sudah parah itu. Bahkan, secara implisit, pada larik kedua dan ketiga pada bait kedua memunculkan ajakan yang didasarkan oleh sebuah ajaran Nabi Muhammad saw. Yaitu, tentang kebersihan sebagai bagian dari pelaksanaan iman seseorang kepada Tuhan.

Editor : Ribut Achwandi

Follow Berita iNews Pantura di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut