get app
inews
Aa Text
Read Next : Setelah TMMD, Jalan Wangkelang Kini Mulus

Usung Semangat Persaudaraan, Pawai Oncor di Desa Wuled Libatkan NU dan Muhammadiyah

Senin, 02 Mei 2022 | 00:29 WIB
header img
Pawai Oncor di Desa Wuled saat malam lebaran, Minggu (1/5/2022)

WULED, iNews – Malam Lebaran kali ini agaknya disambut dengan antusias oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Tak ketinggalan, warga Desa Wuled, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Mereka menyambut kedatangan malam lebaran dengan pawai oncor (pawai obor). Sambil menggemakan kalimat takbir, mereka berjalan kaki menyusuri jalan-jalan kampung.

Sambutan hangat pun diberikan kepada peserta pawai oncor oleh warga yang hanya bisa ikut menyaksikan pawai itu dari halaman rumah mereka. Sebagian mereka juga sibuk menyalakan telepon genggam dan mengaktifkan kamera. Merekam peristiwa yang hanya bisa mereka rasakan setahun sekali itu. Ada yang sekadar memotret, ada pula yang memvideokannya.

Kepala Desa Wuled, Wasduki Jazuli, penggagas kegiatan pawai oncor kali ini mengungkapkan, pawai oncor sebenarnya telah menjadi tradisi yang turun-temurun. Tetapi kali ini, atas inisiasinya, oncor atau obor dijadikan sebagai simbol untuk menyampaikan pesan kepada warganya, bahwa generasi masa kini tidak boleh lupa akan masa lalu.

“Oncor itu kan penerang. Maka, bisa diambil makna bahwa oncor sebagai tinggalan masa lalu itu bukan sekadar benda mati, akan tetapi menjadi lambang. Bahwa masa lalu atau leluhur kita itulah sebenar-benarnya pencerahan buat kita yang hidup di masa kini,” jelasnya di sela-sela kesibukannya menyiapkan pawai oncor, Minggu malam (1/4/2022).

Menurutnya, sekalipun benda mati, sebuah obor apabila dinyalakan akan memberi manfaat bagi semua orang. Tidak sekadar memberi terang, tetapi juga akan membuat semua orang dapat melakukan banyak hal di saat berada dalam kegelapan.

“Masa sekarang ini kan boleh dibilang masa gelap. Sebab, kita nggak bisa melihat masa depan. Makanya, kita mesti mencari oncornya, mencari obornya, lalu menyalakannya. Artinya, mengembalikan pada semangat para pendahulu kita yang bisa bersatu padu untuk sama-sama berjuang,” tukas dengan tegas.

Oleh sebab itu, dalam penyelenggaraan pawai oncor kali ini, pihak penyelenggara mengetengahkan tema kebersamaan dalam kekeluargaan. “Kita ini satu keluarga yang hidup dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia. Maka, tidak ada alasan untuk bercerai berai. Sebab, yang diwariskan oleh pendahulu kita bukan kekayaan harta, melainkan kemewahan dalam menjunjung tinggi rasa persaudaraan,” tuturnya.

Ia jelaskan pula, dalam penyelenggaraan pawai oncor kali ini, ia menggandeng seluruh komponen masyarakat yang ada di Desa Wuled. Ia libatkan dua organisasi besar yang turut mewarnai Desa Wuled. “Seluruh kepanitiaan pawai oncor ini dilakukan oleh IPNU/IPPNU, GP Ansor, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, dan Pemuda Muhammadiyah. Semuanya bersatu. Bersama-sama merasakan kegembiraan malam takbiran ini,” pungkasnya.

Editor : Ribut Achwandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut