get app
inews
Aa Text
Read Next : Dukung Pemulihan Ekonomi, DPRD Siap Bersinergi dengan Kadin

Sound Design Artist Pekalongan Tampilkan Coding Music dalam Musikalisasi Puisi

Rabu, 04 Mei 2022 | 23:24 WIB
header img
Penampilan Sound Design Artist featuring Kang Ribut dalam acara halalbihalal di Majelis Taklim Al Maliki, Selasa malam (3/5/2022), di halaman Majelis Joglo Ki Ageng Pekalongan. (foto: Istimewa)

PEKALONGAN, iNews – Penampilan musikalisasi puisi “Zikir” karya penyair Madura bergelar Celurit Emas, K.H. D. Zawawi Imron membuat jemaah Majelis Taklim Al Maliki dan tamu undangan terpukau. Dibawakan dengan gaya kasidah kontemporer, puisi yang bernuansa religi itu mampu menyihir seluruh yang hadir, hingga hanyut dalam suasana hening yang mendalam. Kontan, suasana halalbihalal yang diselenggarakan Majelis Taklim Al Maliki pun terasa meninggalkan kesan yang dalam pula bagi seluruh yang hadir malam itu (Selasa, 3/5/2022).

Adalah Sound Design Artist Pekalongan yang berhasil menyajikan suguhan penutup itu bersama Ribut Achwandi. Kelompok musik kontemporer yang digawangi oleh tiga personel (Dadang Dwi Septiyan, Acong Suwardi, dan Pulung Dinar Aji) ini boleh dibilang kelompok musik yang unik. Belakangan, mereka berupaya menyajikan musik eksperimental yang memadukan unsur coding music dengan unsur-unsur musik konvensional dan musik tekno.

Dadang, pentolan Sound Design Artist Pekalongan, mengungkapkan, komposisi musik yang dibawakan Sound Design Artist Pekalongan merupakan realitas jagat raya yang diilhami manusia. “Alam sendiri, sudah pasti memiliki kekayaan bunyi dan irama musikal. Sementara manusia, yang merupakan makhluk pembelajar, selalu belajar dari sifat alami lingkungannya seperti keharmonisan, keseimbangan simetrikal, rasa kebersamaan hingga penyatuan diri. Nah, dari itulah kemudian gagasan musik Sound Design Artist Pekalongan ini muncul. Khususnya dipersembahkan untuk Majelis Taklim Al Maliki yang hari ini sedang berbahagia dalam jalinan silaturahmi,” tuturnya.

Dengan konsep itu, Dadang, alumni prodi Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang ini yakin, komposisi musik yang dibawakan akan bisa bersenyawa dengan elemen-elemen seni lain. Terutama, seni suara. Tidak terkecuali pula pembacaan puisi atau pun musikalisasi puisi.

“Puisi yang dibawakan Kang Ribut, bagi saya pribadi, sangat dalam maknanya. Terutama sekali, dalam hal perjumpaan manusia sebagai hamba dengan Tuhannya. Maka, sangat cocok kalau dipadukan dengan komposisi yang menampilkan bebunyian elemen alam,” ungkapnya.

Selain itu, Dadang menjelaskan, unsur musik gesek sengaja dihadirkan sebagai filler. “Setidaknya, untuk membentuk irama yang dapat dipadukan dengan pembawaan puisinya. Apalagi tadi, Kang Ribut membawakannya dengan gaya kasidah,” terang dosen musik di salah satu Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten.

Baginya, penampilan malam itu menjadi hal baru. Meski demikian, hal itu bukan kendala. “Dunia seni itu penuh dengan tantangan. Maka, seorang yang bergelut dalam kesenian harus siap menerima hal-hal baru. Apalagi seni itu kan dinamis,” pungkasnya.

Editor : Ribut Achwandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut