Kisah Amancio Ortega pendiri Zara Berharta Rp794,98 Triliun yang Suka Makan Dikantin
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2022/05/07/56e19_amancio-ortega.jpeg)
JAKARTA, iNews.id - Amancio Ortega adalah pemilik merek fashion yang memiliki kekayaan sekitar Rp 964 triliun, dia menjadi orang terkaya keenam di dunia, hanya dikalahkan oleh Jeff Bezos, Bill Gate, Bernard Arnault, Warren Buffet, dan Mark Zuckerberg.
Meski menjadi salah satu orang terkaya di dunia, Ortega diketahui sebagai individu yang sederhana. Dia sangat gemar makan di kantin perusahaannya dan menghabiskan 25 tahun dalam hidupnya tanpa berlibur.
Amancio Ortega yang lahir di Kota Leon pada tahun 1936 merupakan anak bungsu. Saat umur 14 tahun Ortega terpaksa ikut pindah saat ayahnya dimutasi ke kota lain. Hal ini membuat Ortega akhirnya berhenti sekolah dan mulai bekerja sebagai office boy di sebuah pabrik baju di sudut Kota La Coruna.
Ketertarikannya berawal dari pengamatan Ortega yang kemudian memberinya sebuah ide untuk membuat pakaian sendiri. Niatnya pun sangat mulia, dia ingin orang-orang bisa mengenakan pakaian yang bagus namun dengan harga yang terjangkau. Dia pun meniru pakaian yang dijual dengan harga mahal dan menciptakan versi murahnya.
Bisnis ini pun laku, kemudian dia mengembangkan berbagai model dan fokus dengan misinya untuk menciptakan pakaian bagus namun murah. Bisnis yang berjalan semakin lancar membuat Ortega mendirikan perusahaan sendiri di umur 27 tahun, perusahaannya bernama Confecciones Goa. Mereka membuat dan menjual kimono mandi yang bagus.
Kelancaran bisnis Ortega juga merupakan hasil dari ide cemerlang serta kepintarannya. Saat awal membuka toko lokasinya dinilai sangat strategis. Dia juga konsisten dengan konsep memproduksi satu model dengan jumlah yang tidak banyak sehingga pergantian model lebih cepat dan pembeli tidak bosan dengan model yang sama.
Zara tumbuh cepat dan kemudian Ortega mendirikan perusahaan induknya, Industria de Diseño Textil, S.A. (Inditex). Inditex membawahi sekitar 100 perusahaan, termasuk Zara. Perusahaan semua bergerak di bidang pakaian, mulai desain tekstil, konfeksi, sampai toko.
Meskipun termasuk salah satu orang terkaya di dunia, Ortega adalah orang yang tertutup dan enggan membagikan kisah hidupnya secara langsung. Ortega juga tidak berbicara mengenai strategi bisnisnya yang berkembang pesat. Dia lebih senang membicarakan cara menata toko atau merancang pakaian yang dijual.
Editor : Hadi Widodo