Oleh karena itu, kata dia, momentum pertumbuhan ekonomi nasional dapat tetap terjaga pada kuartal I 2022 ini di tengah masih diberlakukannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Pemerintah terus berupaya memulihkan perekonomian nasional, khususnya konsumsi masyarakat yang selama ini memiliki kontribusi terbesar dalam perekonomian nasional," katanya.
4. Ditopang Ekspor
Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin mengumumkan perekonomian Indonesia pada triwulan I-2022 tumbuh 5,01 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) karena pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat.
Menurut BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia, berdasarkan sisi pengeluaran secara tahunan (yoy) ditopang oleh ekspor 16,22 persen, konsumsi rumah tangga 4,34 persen, investasi 4,09 persen. Sedangkan belanja pemerintah tumbuh negatif 7,74 persen.
5. PDB Capai Rp4.513 Triliun
Nilai PDB atas dasar harga berlaku pada triwulan I 2022 mencapai Rp4.513 triliun dan nilai PDB atas dasar harga konstan sebesar Rp2.819 triliun.
Secara tahunan, ekonomi Indonesia meningkat 5,01 persen (yoy), namun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya di kuartal IV 2021, ekonomi Indonesia menurun sebesar 0,96 persen (quarter-to-quarter/qtq).
6. Tumbuh di Atas China dan AS
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,01% di kuartal I 2022 tergolong stabil, hampir menyamai posisi pertumbuhan di kuartal sebelumnya.
Bahkan, dia menyebut bahwa angka ini di atas beberapa negara lain, seperti China di angka 4,8%, Singapura 3,4%, dan Korea Selatan 3,07%.
"Kita hanya di bawah Vietnam yang angkanya 5,03%, Amerika Serikat sendiri 4,29% dan Jerman 4,0%," ujar Airlangga dalam Keterangan Pers Bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju di Jakarta.
Editor : Hadi Widodo