TIMNAS Indonesia U-23 gagal merebut medali emas SEA Games 2021 sesuai yang ditargetkan PSSI, lantas bagaimana nasib Sang Pelatih Shin Tae-Yong?
Langkah Timnas Indonesia U-23 terhenti di semifinal SEA Games 2021 setelah kalah 0-1 dari Thailand. Gol tunggal Thailand dicetak Weerathep Pomphan pada menit 93 atau di masa perpanjangan waktu.
Seperti yang sudah disinggung di atas, hasil ini merupakan penuruan ketimbang kiprah terakhir Timnas Indonesia U-23 di ajang SEA Games 2019. Di ajang tersebut, Timnas Indonesia U-23 merebut medali perak setelah finis di posisi dua. Saat itu, Timnas Indonesia U-23 kalah 0-3 dari Vietnam di partai puncak.
Dalam 10 tahun terakhir, Timnas Indonesia U-23 dua kali ditukangi pelatih asing. Selain Shin Tae-yong (2019 sampai sekarang), skuad Garuda Muda dibesut Luis Milla (2017-2018).
Sama seperti Shin Tae-yong, Luis Milla juga gagal mempersembahkan medali emas kepada Timnas Indonesia U-23. Turun di SEA Games 2017, Luis Milla mengantarkan skuad Garuda Muda finis di posisi ketiga dan merebut medali perunggu.
Shin Tae-yong berpeluang mengikuti jejak Luis Milla. Hal itu asalkan Tmnas Indonesia U-23 menang di perebutan medali perunggu dalam laga yang berlangsung Minggu, 22 Mei 2022 pukul 16.00 WIB.
Namun, jika pun memenangkan medali perunggu, masih layakkah Shin Tae-yong dipertahankan PSSI? Setelah Timnas Indonesia finis runner-up di Piala AFF 2020, Sekjen PSSI, Yunus Nusi, sempat mengeluarkan komentar.
Ia mengatakan Shin Tae-yong tetap aman, setidaknya hingga kontraknya berakhir pada 31 Desember 2023. Akankah PSSI masih memegang teguh pendapat ini?
“Dalam diskusi dan rapat di internal PSSI, semua tetap menghargai sebuah keputusan yang bersifat kolektif kolegial. Keputusan kolektif kolegial PSSI itu antara lain tetap memberikan kepercayaan kepada Shin Tae-yong hingga 2023 sesuai kontrak. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk memperpanjang kontrak jika performa timnas terus meningkat,” kata Yunus Nusi dalam keterangan pers
Editor : Hadi Widodo