PEKALONGAN, iNews.id – Cuaca ekstrem yang berlangsung sejak pertengahan Mei hingga saat ini membuat harga-harga sejumlah komoditas melambung. Harga telur ayam misalnya, yang sebelumnya terbanderol Rp 24.000 per kg, kini dibanderol menjadi Rp 27.000 per kg. Kenaikan harga ini, oleh Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Pekalongan, Junaenah, dinilai masih cukup wajar.
Ia menyebutkan, dibandingkan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang saat ini pada kisaran Rp 24.000 per kg, kenaikan harga telur ayam masih pada 5-10%. Kenaikan harga tersebut terpantau sejak akhir bulan Mei lalu.
Selain faktor cuaca yang akhir-akhir ini cenderung ekstrem, kenaikan harga komoditas telur ayam juga dipicu oleh permintaan masyarakat atas komoditas telur ayam yang tinggi sejak pasca lebaran 2022 lalu. Meski begitu, ia menegaskan, kenaikan harga telur ayam tidak berpengaruh pada harga komoditas-komoditas lain, utamanya untuk sejumlah kebutuhan pokok masyarakat seperti beras dan daging ayam ras. Malah, harga kedua komoditas tersebut cenderung stabil.
Harga beras di pasaran untuk jenis premium masih dibanderol Rp10.600/kg. Sedang, jenis medium Rp10.000/kg. Sementara harga daging ayam ras, jika dibandingkan dengan harga saat jelang dan setelah lebaran, justru mengalami penurunan. Sebelumnya, harga daging ayam ras pada kisaran Rp 40.000-an per kg. Kini, turun menjadi Rp36 ribu/kg.
Junaenah menegaskan, jajaran Dindagkop-UKM terus memantau tingkat harga di pasar rakyat yang ada di Kota Pekalongan seperti Pasar Banjarsari, Pasar Grogolan, dan Pasar Banyurip. Menurutnya, hasil dari kegiatan pantauan harga di pasar tersebut nantinya akan dijadikan sebagai bahan evaluasi Dindagkop-UKM, baik dari segi penyebab kenaikan, rantai distribusi, hingga kendala yang dihadapi agar harga kepokmas di Kota Pekalongan bisa tetap stabil.
Editor : Ribut Achwandi