Ini Alasan Yogyakarta Tak Ada Angkot seperti Kota Lain di Indonesia

Hadi Widodo
Ini Alasan Yogyakarta Tak Ada Angkot seperti Kota Lain di Indonesia (Foto: Okezone)

BANYAK hal menarik dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwono, salah satunya yang mungkin jarang terpikir namun banyak disadari adalah minimnya keberadaan angkutan kota atau angkot.

Permasalahan minimnya angkot di Jogja ini pernah menjadi sorotan pembahasan netizen dan bahkan sempat menjadi trending topic di Twitter pada Rabu, 4 Mei 2022, di mana warganet menceritan tentang keluhannya mengenai sulitnya mencari angkutan umum di Jogja.

Bahkan ada netizen yang mengaku tidak bisa menabung karena uangnya habis untuk membayar ojek online sebagai transportasi umum yang paling mudah dijangkau di Jogja.

Alasan di Jogja nihil angkot

Berbicara transportasi umum, mungkin yang cukup banyak ditemui di kawasan Jogja adalah delman, itupun hanya di sejumlah titik yang memang merupakan destinasi wisata seperti kawasan Malioboro dan sebagainya.

Adapun berdasarkan data dari Dinas Perhubungan DIY pada tahun 2020, jumlah angkutan yang beroperasi di wilayah provinsi khusus tersebut sebanyak 2.188 unit. Itu artinya angkutan yang beroperasi di seluruh Jogja memang terbilang minim.

Pada 2020 juga Dishub DIY mencatat hanya ada 24 unit angkot yang masih beroperasi dengan berbagai rute. Sedangkan untuk angkutan di perbatasan bahkan sudah tidak ada yang beroperasi.

Untuk angkutan perkotaan dalam lima tahun terakhir memang menunjukkan penurunan. Pada 2016, angkot yang beroperasi sebanyak 187 unit. Jumlah itu bertahan hingga 2018. Kemudian pada 2019, turun menjadi 56 unit.

Menjawab permasalahan minimnya transportasi umum tersebut, pemerintah setempat menghadirkan solusi dengan meluncurkan Trans Jogja yakni sebuah unit busway. Pada 2016, jumlah Trans Jogja ada 74 unit. Kemudian pada 2017 naik menjadi 128 unit hingga 2020.

Sementara alasan mengapa minimnya angkot di Jogja sendiri karena memang jumlah armadanya yang terus menurun setiap tahun, yang itu artinya karena orang-orang yang tinggal atau berkunjung di Jogja nampaknya tidak familiar dengan salah satu jenis moda transportasi umum tersebut.

Editor : Hadi Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network