PEKALONGAN, iNewspantura.id – Membesarnya dukungan masyarakat terhadap upaya Pemkot dalam mencetak Sekolah Ramah Anak memberi angin segar bagi upaya menciptakan pendidikan yang berorientasi pada anak. Tak hanya itu, dukungan tersebut juga menjadi angin segar bagi implementasi pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang belakangan ini sedang ramai dibincangkan sejumlah pihak.
Seperti diungkapkan Siti Fatikhah, Ketua Panitia Kegiatan Deklarasi Sekolah Ramah Anak di lingkungan Yayasan Pendidikan Muslimat NU Kota Pekalongan, dari 57 lembaga pendidikan NU Muslimat yang secara serempak mendeklarasikan sebagai SRA, komitmen untuk menciptakan ruang pendidikan yang berorientasi pada anak semakin terbuka. Dengan begitu, upaya untuk melakukan perlindungan terhadap anak dan pemenuhan hak-hak dasar anak dalam pendidikan juga dapat direalisasikan.
Meski begitu, Siti Fatikhak menegaskan, upaya mewujudkan sekolah ramah anak di lingkungan sekolah yang bernaung di bawah bendera Yayasan Pendidikan Muslimat NU Kota Pekalongan ini juga mesti mengedepankan kearifan lokal yang dimiliki. Ia menjelaskan, salah satu penciri utama pada sekolah-sekolah Muslimat NU adalah pada pengarusutamaan penanaman nilai-nilai religius. Metode ini, sebagaimana diakuinya, sangat efektif dan relevan dengan perkembangan zaman. Terlebih, dengan gejala sosial yang saat ini dihadapi, pihaknya yakin, jika metode ini akan mampu mewujudkan pendidikan yang lebih baik. Terutama, dalam upaya pembangunan karakter pada anak.
Ia berharap, dengan besarnya dukungan yang diberikan pihaknya kepada Pemerintah Kota Pekalongan, upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan yang diprogramkan oleh Pemkot Pekalongan juga dapat lebih dijalankan secara lebih baik lagi. “Semoga lembaga kami bisa untuk membantu pemerintah kota pekalongan agar bisa melaksanakan programnya dengan sebaik-baiknya supaya pendidikan di kota pekalongan lebih baik lagi," pungkasnya.
Editor : Ribut Achwandi
Artikel Terkait