Di Kabul, Perdana Menteri Afghanistan Mohammad Hassan Akhund mengadakan pertemuan darurat di istana kepresidenan untuk mengoordinasikan upaya bantuan, dan Bilal Karimi, seorang wakil juru bicara pemerintah Taliban, menulis di Twitter untuk mendesak lembaga bantuan mengirim tim ke daerah tersebut.
"Tanggapan sedang dalam perjalanan," kata koordinator residen PBB di Afghanistan, Ramiz Alakbarov, di Twitter.
Gempa bumi berkekuatan 6,1 skala Richter yang mengguncang Afghanistan pada Rabu (22/6/2022) pagi. Survei Geologi AS mengatakan gempa bumi itu terjadi sekitar 44 kilometer dari kota Khost, dekat perbatasan Pakistan, pada kedalaman 51 kilometer.
Sementara itu Pusat Seismologi Mediterania Eropa mengatakan guncangan gempa bumi dirasakan oleh sekitar 119 juta orang di Pakistan, Afghanistan dan India.
Pegunungan Afghanistan dan wilayah Asia Selatan yang lebih luas, di mana lempeng tektonik India bertabrakan dengan lempeng Eurasia di utara, telah lama rentan terhadap gempa bumi yang menghancurkan.
Seismolog dari US Geological Survey, Robert Sanders mengatakan, di sebagian besar tempat di dunia, gempa bumi sebesar ini tidak akan menimbulkan kerusakan yang begitu luas. Tetapi korban tewas akibat gempa bumi lebih sering disebabkan oleh geografi, kualitas bangunan, dan kepadatan penduduk.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait