KKN di Pekalongan, Mahasiswa IPB Laksanakan Program Penurunan Stunting

Fatimatus Zahro
Rektor IPB Arif Satria dan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menandatangani kesepakatan kerjasama dalam pelaksanaan KKN IPB di Kabupaten Pekalongan (Foto:Kominfo Pemkab Pekalongan)

KABUPATEN PEKALONGAN, iNewsPantura - Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tengah mengikuti Kuliah kerja nyata (KKN) di wilayah Kabupaten Pekalongan akan melaksanakan beberapa program di antaranya penurunan stunting.

Demikian disampaikan Rektor IPB, Prof Dr. Arif Satria saat memberikan sambutan dalam penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi, di Aula Lantai Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan, Rabu (22/6/2022).

Arif Satria melaporkan, setiap tahun, mahasiswa IPB melakukan KKN wilayah Kabupaten Pekalongan.  “Tahun ini, ada 40 orang mahasiswa yang akan KKN, dari 6 fakultas, antara lain dari yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Perikanan, Fakultas Teknologi Pertanian, dan MIPA,” kata Arif. Para mahasiswa akan berada di masyarakat d beberapa desa, antara lain yaitu Gejlik (Kecamatan Kajen), Sumurjomblang Bogo (Kecamatan Bojong), Tegalontar (Kecamatan Sragi), dan satu desa di wilayah Kecamatan Tirto.  

Lebih lanjut Arif menjelaskan, para mahasiswa akan melaksanakan sejumlah program yang merupakan hasil koordinasi dan diskusi dengan Bappeda Litbang Kabupaten Pekalongan. Pokok dan fokus program KKN, disebutkan, antara lain yaitu penurunan stunting, penanggulangan kemiskinan masyarakat, serta masalah Pendidikan (mengatasi anak putus sekolah dan sebagainya). “Dan saya kira masih banyak lagi aspek-aspek yang bisa dikembangkan berkaitan dengan pertanian. Karena Kabupaten Pekalongan adalah sentra pertanian yang luar biasa, bahkan pada musim durian, di sinilah surganya durian,” ungkap Arif.

Dikatakan Arif, mahasiswa KKN IPB adalah mahasiswa semester ke-6. “Yang diharapkan dari kegiatan ini, mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan berkolaborasi dengan masyarakat. Karena membangun tidak bisa sendiri-sendiri. Mahasiswa membawa ilmu dan teknologi, tapi mahasiswa juga harus belajar dari masyarakat. Karena masyarakat memiliki basic knowledge, pengetahuan yang luar biasa yang harus kita apresiasi dan dijadikan sebagai masukan dalam pengembangan sains atau ilmu pengetahuan,” ujar Arif.

 

Editor : Muhammad Burhan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network