Dia juga anggota dalam misi diplomasi RI ke negara Arab dan Mesir. Setelah Proklamasi 1945, AR Baswedan bergabung ke Partai Masyumi, menjadi Menteri Muda Penerangan Kabinet Sjahrir II, dan juga mewakili Masyumi dalam parlemen (KNIP dan DPR) serta Badan Konstituante hasil Pemilu 1955.
Pada tahun 1960, setelah keluar dari dunia politik, AR Baswedan mengalihkan perjuangannya ke dalam dunia pendidikan, dakwah, dan budaya. AR Baswedan meninggal dunia pada 16 Maret 1986. Jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir. Sejumlah tokoh hadir dalam pemakamannya, antara lain Abdul Gafur dan Harmoko.
Kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 2018, berdasarkan SK 123/TK/Tahun 2018 tertanggal 6 November 2018.
1. Mohammad Hatta
Mohammad Hatta, yang lebih dikenal dengan sapaan Bung Hatta, lahir di Kampung Aur Tajungkang, Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Saat lahir, nama yang diberikan orang tuanya adalah Muhammad Athar. Hatta merupakan wapres pertama RI.
Dikutip dari kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, pada tahun 1945 Hatta secara aklamasi diangkat sebagai wakil presiden pertama RI. Sebelumnya, Soekarno atau Bung Karno juga diangkat secara aklamasi menjadi presiden RI.
Hatta menjadi wapres hingga 1956. Dia mengundurkan diri dari jabatan tersebut. Hatta meninggal di Jakarta 14 Maret 1980. Jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Bung Hatta dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 2012. Gelar tersebut diberikan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 84/TK/TAHUN 2012 tanggal 7 November.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait