MOSKOW, iNews.id - Upaya perdamaian atas perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina ternyata masih berliku. Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Pemerintah Ukraina tak punya keinginan untuk berdamai
Ukraina disebutnya tak mau memenuhi persyaratan sebagaimana dicapai dalam kesepakatan awal. Dia menegaskan, Ukraina tidak berpegang pada persyaratan kesepakatan damai awal pada Maret lalu yang disebutnya secara praktis sebenarnya sudah tercapai.
"Hasil akhir tentu saja bergantung pada kemauan para pihak untuk melaksanakan kesepakatan yang telah dicapai. Hari ini kami melihat pemerintahan di Kiev tidak memiliki keinginan seperti itu," ujar Putin, usai berkunjung ke Iran, Rabu (20/7/2022), seperti dikutip dari Reuters.
Negosiasi kedua pihak berlangsung pada Maret salah satunya dengan perantara Turki. Kedua pihak membuat usulan masing-masing, tapi tanpa terobosan. Saat itu, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan hanya hasil konkret dari pembicaraan yang dapat dipercaya.
Sejauh ini belum ada tanggapan langsung dari Ukraina atas pernyataan Putin tersebut. Lebih lanjut Putin memuji Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) yang menawarkan menengahi konflik negaranya dengan Ukraina.
Selama kunjungan ke Iran, Putin juga bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk membahas kesepakatan yang akan melanjutkan ekspor gandum dari wilayah Laut Hitam Ukraina yang saat ini diblokade oleh Rusia. Rusia siap memfasilitasi ekspor biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam, namun mendesak agar pembatasan ekspor biji-bijian negaranya dicabut. Putin mengatakan tidak semua permasalahan terkait ekspor biji-bijian bisa diselesaikan, namun faktanya sejauh ini ada perkembangan.
Editor : Muhammad Burhan
Artikel Terkait