Bangun Kepercayaan Diri Anak agar Terhindar dari Perundungan Digital

Nanang Sulaeman
Ilustrasi (Foto: Freepic)

JAKARTA, iNews.id - Banyak korban perundungan digital (cyber bullying) yang mengalami stres, tidak memiliki kepercayaan diri, bahkan, mereka tidak dapat bersosialisasi secara normal. Sehingga orangtua harus lebih dulu mempersiapkan anaknya sebelum masuk ke dunia digital dan memanfaatkan internet.

“Persiapkan dulu di dunia nyata. Biasanya anak yang dibuli teman-temannya, difoto atau divideokan, kurang percaya diri. Anak-anak ini interaksi sosialnya tidak terlalu bagus,” kata Managing Director D&D Consulting & Founder Assessme.id, Ni Made Sudaryani SSi. MM saat webinar Makin Cakap Digital 2022.

Orangtua harus membangun kepercayaan diri anak sejak dini. Dengan memiliki percaya diri tinggi, anak akan merasa nyaman berinteraksi atau bersosialisasi dengan teman-temannya. Sehingga anak-anak lebih mudah masuk ke komunitas pertemanannya.

Berdasarkan data UNICEF pada 2020, tercatat 45 persen anak di Indonesia berusia 14-24 tahun menjadi korban perundungan digital (cyber bullying) sepanjang 2020. Kasus terkini terjadi Tasikmalaya, seorang anak kecil meninggal karena depresi setelah menjadi korban perundungan.

Sekarang ini orangtua lebih mewaspadai perilaku anak, terutama di media sosial. Perhatikan interaksi mereka dengan teman-teman, hingga konten apa yang dibuat dan dibagikan. “Jangan sampai anak terpapar keinginan membully atau dibully,” kata Sudaryani.

Editor : Hadi Widodo

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network