JAKARTA, iNews.id - Polres Metro Jakarta Pusat melakukan penutupan sementara zebra cross di kawasan Dukuh Atas atau tepatnya di Jalan Tanjung Karang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2022).
Penutupan ini dilakukan karena adanya keluhan dari masyarakat dan pengguna jalan akibat kemacetan yang terjadi akibat fenomena Citayam Fashion Week.
Sekitar pukul 15.36 WIB, terlihat aparat kepolisian masih terus berjaga di sekitaran area zebra cross. Turut hadir pula jajaran Dishub DKI Jakarta dalam melakukan sterilisasi di area diduga menjadi biang kemacetan.
Sebelumnya blokade polisi di zebra cross tempat digelarnya Citayam Fashion Week sempat viral di media sosial.Kendati ditutup sementara, para anak-anak Citayam Fashion Week masih terus melakukan kegiatannya di bahu badan jalan. Mereka masih asyik membuat konten dan mengambil foto dengan latar belakang penjagaan kepolisian. Dari mobil polisi, aparat yang berjaga-jaga tak lelah mengingatkan para anak-anak tersebut untuk tidak membuat konten di zebra cross.
"Baik sekali lagi kami ingatkan, mengimbau kepada adik-adik semua untuk tetap berdiri di atas trotoar. Zebra cross tidak diperkenan untuk dijadikan sebagai fashion show, tetapi untuk pejalan kaki," ujar imbauan dari mobil polisi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan pihaknya sempat melakukan upaya penutupan sementara zebra cross di kawasan Dukuh Atas atau tepatnya Jalan Tanjung Karang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pasalnya, gelaran Citayam Fashion Week (CFW) di Dukuh Atas menyedot perhatian publik sehingga berdampak kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman mengekor hingga ke Senayan. "Begitu kita lakukan upaya penutupan sementara maka alhamdulillah kurang lebih dalam waktu setengah jam bisa dinormalkan kembali dan bisa buka kembali aktivitas," kata Komarudin.
Komarudin menegaskan pihaknya bukan memblokade zebra cross melainkan penutupan sementara guna meminimalisasi dampak kemacetan yang timbul imbas adanya CFW di Dukuh Atas. "Zebra crossnya kita tutup (sementara) untuk meminimalisasi dampak (kemacetan) yang terjadi," ujar Komarudin.
Editor : Muhammad Burhan
Artikel Terkait