2. Star Syndrom
Netizen menduga para pemain Timnas Indonesia U-17 merasa sudah menjadi bintang. Mereka mengacu kepada perayaan berlebihan setelah Timnas Indonesia U-16 juara Piala AFF U-16 2022 medio Agustus.
Saat itu, Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan, mengajak para pemain Timnas Indonesia U-16 hadir di acara TV lokal. Di sana, mereka turut diajak bernyanyi dan menari.
“Boleh tau enggak anak asuhan STY sampai sekarang belum ada dipanggil-panggil stasiun TV kah? Atau ada acara apa gitu masuk TV atau dipanggil dinner elite politik? Soalnya di berita lain Timnas U-17 pernah muncul di acara tv, jadi mungkin pada star syndrom,” sindir akun @wanitakampung.
1. Kesombongan “Local Pride”
Alasan pertama disebutkan karena para pemain Timnas Indonesia U-17 dipimpin jajaran pelatih yang mengedepankan kesombongan. Hal itu terlihat saat Timnas Indonesia U-16 juara Piala AFF U-16 2022.
Saat itu, tersebar narasi berbunyi “local pride” yang diteriakkan beberapa jajaran pelatih Timnas Indonesia U-16 hingga viral di media sosial. Hal ini dimaknai sebagai bentuk membandingkan tim asuhannya dengan Timnas Indonesia yang dipimpin juru taktik asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.
“Bima sakti tidak melakukan itu, malah membudayakan kesombongan macam LOCAL PRIDE,” tulis akun @anusekaliya.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait