Pekalongan, iNewsPantura.id - Kisah uang 10.0000 shalawat yang dikutip dari Kajian Habib Mhummad bin Yahya Pekalongan akan dibahas dalam artikel ini semoga menginpirasi dan bermanfaat.
Saya mendapatkan Uang ini Empat tahun yang lalu tepatnya di Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW pemberian salah satu tetangga saya di Kwanyar Bangkalan
Kenapa Uang 10.000 ini bertuliskan Sholawat, saya pernah mendengar dari Alm. KH. Abdullah Schal Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan bahwa uang dan apapun yang di dapat di acara Maulid Nabi Muhammad SAW pasti itu berkah
Dari cerita beliau itu akhirnya uang yang saya dapatkan dari tetangga ini saya tulis Sholawat dan saya simpan di dalam dompet sampai sekarang, ada dua cerita dan pengalaman yang menurut saya luar biasa dari uang 10.000 ini :
Pertama : sudah menjadi rutinitas setiap minggu saya bolak balik Kwanyar - Geger, tepatnya di dekat pasar Tregih ban motor saya meletus, dimana ketika itu saya berboncengan dengan istri dan 3 anak saya yang masih kecil-kecil.
Yang paling membuat saya kebingungan saya dan istri saya tidak memegang uang serupiahpun yang ada di dompet saya hanya uang 10ribu yang bertuliskan Sholawat ini dan malah ketika itu uang ini masih saya bungkus dengan plastik karna takut kebasahan
Mau tidak mau saya harus kebengkel dengan tidak ada cara lain akhirnya uang ini saya sobek plastiknya untuk di jadikan bayaran, tapi sebelum uang sholawat ini saya bayarkan saya sambil duduk di kardu dekat bengkel sambil ngobrol sama istri saya, kira-kira maukah tukang bengkel itu menerima uang ini yang sudah saya tulis dengan tulisan sholawat?
Seketika itu dengan kencangnya ada dua orang laki-laki berboncengan melemparkan uang 50.000 di depan saya dan tanpa tolah toleh keduanya meninggalkan uang 50ribu itu, saya panggilpun orang tersebut tak perduli. Akhirnya uang 50.000 itu saya buat ongkos timbal ban dan malah ada uang kembaliannya, saya berharap bisa bertemu dengan kedua orang tersebut tapi sampai saat ini belum bertemu.
Kedua : tepatnya tiga Minggu yang lalu saya makan di salah satu warung bebek di daerah Burnih Bangkalan, setelah saya selesai makan ternyata saya hanya membawa dompet tanpa ada uang, hanya Uang bertuliskan Sholawat ini dan ATM yang ada.
Inginnya saya minta izin ke pembelinya untuk ke ATM ngambil uang, tak taunya setelah saya mau izin penjual Nasi Bebek bilang barusan mas sudah ada yang bayarin, saya heran prasaan barusan yang makan dengan saya di warung itu satupun saya gak ada yang kenal.
Semoga cerita dan pengalaman ini bermanfaat.
Selamat menyambut Hari Kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kelak kita di akui Umatnya. Amin
Alfakir Kholid Pinggiran
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait