WASHINGTON, iNewsPantura.id - Kendaraan militer berteknologi canggih bernama Loitering Munition yang berarti amunisi berkeliaran berhasil dibuat oleh perusahaan Flyer Defense dan AM General.
Dua perusahaan militer Amerika Serikat (AS) ini menciptakan kendaraan militer dengan kemampuan meluncurkan peluru kendali (rudal) berbentuk drone yang dapat berkeliaran mengelilingi suatu area sebelum menghantam target. Ide pembuatan kendaraan militer Loitering Munition sangat menarik, untuk mengimbangi dominasi drone tempur dan juga untuk melumpuhkan drone kamikaze.
Jadi mesin perang ini selain mampu berfungsi menghancurkan target musuh, juga untuk menetralisir serangan drone tempur lawan.
Flyer Defense membuat kendaraan militer Loitering Munition yang dikenal dengan, F72-U Hero-120. Flyer Defense memasang peluncur amunisi yang berkeliaran (Loitering Munition) di belakang kendaraan militer F-72.
Sedangkan AM General, memproduksi HUMVEE Sabre Blade yang memiliki fitur peluncur amunisi yang berkeliaran (Loitering Munition) di bagian belakang kendaraan HUMVEE.
Kedua kendaraan militer Loitering Munition ditampilkan dalam pameran militer yang digelar Asosiasi Angkatan Darat Amerika Serikat di Washington DC setiap bulan Oktober. F72-U Hero-120 dibangun dengan kemampuan menembakkan amunisi berkeliaran (Loitering Munition) Hero-120.
Rudal bersayap ini, dibuat oleh Mistral dan UVision, memiliki jangkauan setidaknya 25 mil (40,23 km) dan dapat membawa hulu ledak seberat 10 pon (4,5 kg). Hero-120 juga dapat terbang hingga 60 menit, ditenagai oleh motor listrik onboard. Ini juga memungkinkan membatalkan misi penyerangan rudal setelah peluncuran, jika situasi berubah atau target tidak lagi relevan.
Ini salah satu perbedaan yang penting antara amunisi yang berkeliaran (Loitering Munition) dan rudal yang tidak dapat dibatalkan. Kendaraan militer buatan Flyer mampu mengangkut 10 senjata, dengan komposisi empat siap diluncurkan dan enam disimpan.
Korps Marinir telah memilih Hero-120 sebagai amunisi berkeliaran untuk dipasangkan dengan persyaratan Organic Precision Fires-Mounted. Tujuan dari program itu adalah untuk mempersenjatai kendaraan yang digunakan marinir, serta memperluas jangkauan menghancurkan target.
Sedangkan AM General, dengan template serupa, memproduksi HUMVEE Sabre Blade. Kendaraan militer Sabre Blade juga dilengkapi dengan stasiun senjata kendali jarak jauh dan sistem kontra-drone, yang dibuat oleh Hornet. Ini termasuk amunisi airburst dan sensor khusus untuk mendeteksi drone.
“Konflik saat ini telah menunjukkan semakin pentingnya drone, baik untuk menargetkan kendaraan atau untuk misi pengintaian. Mampu mendeteksi dan mengalahkan ancaman seperti itu sambil mempertahankan kapasitas pelindung utama kendaraan adalah kemampuan utama untuk Stasiun Senjata Remote Control,” kata Jean Boy, direktur pelaksana Hornet, dikutip SINDOnews dari Popsci, Rabu (19/10/2022).
Dalam keadaan darurat, kedua kendaraan militer Loitering Munition buatan Flyer Defense dan AM General menunjukkan kemampuan untuk menggunakan amunisi yang berkeliaran dengan cara yang sama seperti HIMAR menembakan roket.
Peluncur yang dipasang di kendaraan memberikan fleksibilitas untuk maju dan menembak, serta mobilitas untuk berpindah tempat setelah peluncuran.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada oleh dengan judul "AS Bikin Kendaraan Militer Loitering Munitions, Rudal yang Beroperasi Seperti Drone". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://sains.sindonews.com/read/916631/768/as-bikin-kendaraan-militer-loitering-munitions-rudal-yang-beroperasi-seperti-drone-1666145409
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait