Hal ini dapat terjadi dikarenakan durasi malam hari yang semakin lebih besar dibandingkan dengan durasi siang hari untuk belahan utara pada umumnya, ditambah juga dengan tengah hari yang lebih awal, sehingga kedua waktu salat ini menjadi lebih cepat.
Selain itu, panjang hari surya menjadi tepat 24 jam. Diketahui, Hari surya (solar day) merupakan durasi antara tengah hari hingga tengah hari berikutnya. Saat perata waktu mencapai nilai maksimum maupun minimum, maka derivasinya tepat nol. Sehingga, panjang hari surya menjadi setimbang. Panjang hari surya bervariasi antara 24 jam kurang 11 detik (18 September) hingga 24 jam plus 30 detik (25-26 Desember). Fenomena tersebut dipastikan tidak berdampak bagi kehidupan manusia di Bumi.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait