PEKALONGAN-InewsPantura.id- Dua tahun resmi menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid dan Salahudin telah menggarap dan menyelesaikan empat target masalah besar di Kota Pekalongan.
’’ Empat masalah yang menjadi target dan terus digarap itu adalah penanganan banjir dan rob, pencemaran sungai dan limbah, permasalahan sampah, dan pembangunan Pasar Banjarsari,’’ kata Wali Kota Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Hal itu disampaikan pada acara Refleksi Dua Tahun Kepemimpinannya bersama wakil Wali Kota Salahudin, di Ballrom Hotel Nirwana Kota Pekalongan, Sabtu 26/2 2023.
Wali Kota yang kerap disapa Aaf ini menyebutkan untuk penanganan banjir dan rob secara signifikan Pekalongan telah mendapatkan anggaran dari Kementerian PU PR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sebesar Rp 1,2 Triliun.
Anggaran tersebut ternyata hanya cukup untuk menangani banjir rob melalui Sungai Loji dan Banger sehingga masih dibutuhkan anggaran sekitar Rp 800 miliar untuk menangani banjir melalui Sungai Bremi dan Meduri.
Kemudian masalah kedua yakni pencemaran sungai dan limbah Pemkot terus berkoordinasi dengan daerah tetangga untuk sama-sama menuntaskannya.
Sedangkan masalah sampah, wali kota menyebutkan pihaknya menekankan adanya pengurangan sampah bukan perluasan TPA sehingga melalui DLH mulai diterapkan berbagai metode untuk pengurangan sampah salah satunya metode OOPS Mami
Kemudian masalah terakhir yakni yang paling diimpikan masyarakat Kota Pekalongan adalah pembangunan kembali Pasar Banjarsari.
Wali Kota mengungkapkan setelah melalui proses yang panjang akhirnya telah disetujui Kementerian PU PR bahwa anggaran Pasar Banjarsari sebesar Rp 163 miliar dan proses pembangunannya dimulai tahun ini.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan Kota Pekalongan masalah rob dan pemukiman masih menjadi PR mulai normalisasi rumah pompa dan tanggul laut. ’’Ketika rob masih menerjang lagi, berarti masih ada masalah yang belum terbaca. Diketahui. Kita harus pelototi dan harus diatasi bareng,’’ pintanya.
Asisten 2 Sekda, Erly Noviati dalam laporannya mengatakan, 26 Feb 2021 Gubernur Jateng melantik Wali Kota dan Wakil Wali Kota utk masa jabatan 2021 – 2026 dg melihat periodesasi jabatan, maka 2023 wali kota telah memimpin selama 2 tahun.
Momentum 2 tahun menjadi strategis bagi pemerintah dan masyarakat. Di satu sisi memetum itu bisa menjadi evaluasi dan melihat jauh ke depan sekaligus mendorong percepatan pembangunan.
Masa Sulit
Menurut dia, kepemimpinan Tahun 2021 2022 Kota Pekalongan dihadapkan pada masa sulit di mana semua daerah termasuk Kota Pekalongan baru menghadapi pandemi covid-19 dengan segala permasalahan yang menyertainya. Beberapa target pembangunan harus disesuaikan sebagai akibat adanya kebijakan dan permasalahan Covid 19 dengan kebijakan refocusing yang harus dilakukannya.
Karena itu, tahun pertama lebih banyak berfokus pada upaya konsolidasi berbagai sumber daya khususnya di luar APBD untuk dapat dikerahkan dalam pembangunan. Selain itu permasalahan lain adalah banjir rob, sampah limbah, air bersih dan land subsidence dan pasar Banjarsari Yang Terbakar 2018 serta mewujudkan pembangunan pelabuhan onsor untuk kejayaan Pelabuhan perikanan Pekalongan.
Meski demikian, bukan berarti tanpa prestasi. Ada 11 prestasi yang dicatat wali kota selama dua tahun ini.
Prestasi Wali Kota dan Wakil Wali Kota tahun 2021 dan 2022 adalah
- Predikat WTP ke-7 kali dari BPK RI.
- Kota terbaik pertama dalam penghargaan Pembangunan Daerah Tahun 2022 di Provinsi Jawa Tengah.
- Penghargaan kinerja pelayanan publik terbaik dengan nilai A dari Kementerian PAN dan RB.
- Top City branding Awards Tahun 2022 dari TRANS N Co Indonesia
- Penghargaan pengawasan arsip peringkat 5 tingkat nasional dari Arsip Nasional RI
- Anugerah pendidikan kategori daerah proaktif pada regulasi transformasi pendidikan dari Balai Besar penjaminan mutu pendidikan provinsi Jawa Tengah
- Anugerah reformasi birokrasi Tahun 2022 dengan nilai BB dari Kementerian PAN dan RB
- Anugerah Meri tokrasi Tahun 2022 dari KHSN dengan kategori baik
- Kepala daerah inovatif pada Satria redward dari Suara Merdeka Network
- Kabupaten Kota bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan
- Penghargaan sebagai Kota terbaik kedua tingkat Jawa Tengah untuk kategori Perintis Aksi Konvergensi Pencegahan Stunting Terintegrasi Tahun 2021 ***
Editor : Trias Purwadi
Artikel Terkait