KAJEN, iNewsPantura.id – Guru penggerak diminta agar dapat memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Pekalongan khususnya. Harapan tersebut disampaikan Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Pekalongan, Anis Rosidi mewakili Bupati Pekalongan Fadia Arafiq dalam kegiatan Pengukuhan Guru Penggerak Angkatan 5, di Pendopo Bupati Pekalongan
“Guru penggerak harus bisa memberikan kemajuan baik untuk dirinya sendiri, teman sesama guru, kepada sekolah dan kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Pekalongan,” harap Anis, Senin (27/2/2023)
Sebanyak 95 Guru Penggerak dari jenjang TK, SD, SMP, dan SMA/SMK dikukuhkan hari itu. Mereka terdiri atas 15 guru TK, 31 Guru SD, 38 Guru SMP, 4 Guru SMA 4 dan 7 orang Guru SMK. Dalam kesempatan tersebut, Anis meminta kepada para guru penggerak untuk tetap semangat serta memotivasi guru-guru lainnya untuk terus bergerak dan berkontribusi bagi dunia pendidikan di Kabupaten Pekalongan. “Selamat kepada 95 orang guru penggerak angkatan 5 Kabupaten Pekalongan yang sudah dikukuhkan. Semoga ke depan bisa memberikan sumbangsih bagi kemajuan pendidikan di Kota Santri,” ucap Anis.
Anis juga berharap, Guru Penggerak mampu mendorong tumbuh kembang peserta didik secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidikan lainnya, untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Guru Penggerak pembawa perubahan.
Sementara itu, Kepala Dindikbud Kabupaten Pekalongan Kholid, SIP, MM menuturkan tujuan dari kegiatan pengukuhan yaitu untuk memberikan penghargaan kepada semua guru penggerak angkatan 5 yang telah dinyatakan lulus.
“Untuk tingkat kelulusan cukup bagus, bahkan ada yang tertinggii yakni salah satu guru SD Salit yang mendapat nilai 99,19 luar biasa pencapaiannya,” terangnya.
Dikatakannya, Guru Penggerak nantinya akan menjadi pioneer yang dapat menggerakan guru dan satuan pendidikan di Kabupaten Pekalongan. “Mereka telah pula dibekali kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran dan pengembangan sekolah. Yakni, bagaimana mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, bagaimana memimpin dalam pengembangan sumber daya dan bagaimana mengelola program yang berdampak pada murid,” ujar Kholid
Editor : Muhammad Burhan
Artikel Terkait