JAKARTA, iNewsPantura.id – Lima legenda sepakbola dunia yang didatangkan untuk melatih mental para pmeain muda Indonesia ternayat punya masa lalu kelam. Mereka punya latar belalang yang sulit untuk meniti karir sukses mereka di sepak bola.
Demikian disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di sela-sela acara talkshow legenda sepak bola dunia bersama para pemain U16 dan U17. “Lihatlah mereka, semua awalnya nobody, bukan siapa siapa. Tapi kemudian mereka menjadi somebody ketika punya mimpi besar dan mereka fight untuk mencapai itu,” ujar Erick Thohir menyemangati para pemain muda Indonesia.
Marco Materrazzi adalah pemain Inter Milan yang juga peman Timnas Italia. Dia mulai bermain di kancah sepakboal professional bisa terbilang terlambat yaitu usia 22-23 tahun. Namun karena kerja keras dia berhasil tampil di World Cup dan ikut berperan penting mengantarkan Italia merebut Juara Dunia usai mengalahkan Perancis di Final Piala Dunia 2006.
Eric Abidal , pemain Timnas Prancis sebelumnya divonis kanker, tapi tetap tak menyerah dan beramin saat memperkuat Barcelona saat melawan Real Madrid di Semi Final Piala Champions 3 Mei 2011 di Nou Camp. Abidal turun menggantikan Puyol dan akhirnya ikut membawa Barcelona menang atas real Madrid 3-1 dan lolos ke final.
Roberto carlos dan veron keduanya adalah dari desa miskin dan tak punya apa-apa. Namun karena kerja keras keduanya terbilang sukses di sepak dan menjadi legenda di klub besar yaitu Manchester United dan Real Madrid. Semenatrra Giorgos Karagounis berhasil menyihir dunia dan membawa Yunani yang underdog dan tak diunggulkan menjadi Juara Eropa Tahun 2004.
Di depan para pemain muda Indonesia, kelima legenda sepak bola dunia itu juga memberikan nasihatnya. Giorgos Karagounis mengatakan bahwa hal penting bagi pemain muda adalah harus percaya pada diri dan mewujudkan mimpi. “Anda juga harus punya gairah (passion) kepada sepakbola,”ujar gelandang enerjik Fulham yang juga pernah memperkuat Benfica dan Inter Milan.
Editor : Muhammad Burhan
Artikel Terkait