KENDAL,iNewsPantura.id - Ribuan kiai pengasuh pondok pesantren dan kiai kampung se-Kendal menggelar silaturahmi dan doa bersama. Doa yang diikuti kyai pondok pesantren dan kyai kampung untuk Kendal permata nusantara dilaksanakan di Ponpes Al Musyafa Kampir Sudipayung Ngampel Sabtu 26 oktober 2024.
Ada 1.200 kiai lebih di Kendal yang tergabung dalam Forum Khodim Syuyukh (Forkhos) itu, ikut memberikan dukungan kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati (cabup-cawabup) Kendal Mirna Annisa-Urike Hidayat (Mriki).
Beberapa tokoh kiai sepuh yang hadir diantaranya, Ketua MUI Kendal KH Asroi Tohir, KH Mawardi, KH Izzudin Abdussalam (Pengasuh Ponpes Sirojut Tholibin, Pegandon). Selian itu Pengasuh Pondok Pesantren APIK Kaliwungu, KH Sholahuddin Humaidullah dan pengasuh Ponpes Al Mustofa Cepiring KH M Nasih Syarifudin (Gus Fudin).
Hadir juga dalam helatan di Aula Pondok Pesantren Al-Musyafa, Kampir, Ngampel itu Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) KH Idris Noor dan Pengasuh Ponpes Al-Qur’anniyah Pegandon KH Muhammad Ghozali.
Hadir pula KH Basyarohman (Gus Basyar) pengasuh Ponpes Manbaul Hikmah Kaliwungu dan sejumlah gus-gus (kiai muda) untuk dalam deklrarasi akbar kepada Mirna-Riki.
Bahkan ada sejumlah pengurus dari NU, dan banomnya Muslimat, Fatayat, Ansor dan Banser Kendal. Alasan pemberian dukungan, lantaran Mirna memiliki pengalaman dalam memimpin Kendal. Bahkan dinilai baik selama memimpin Kendal pada Periode 2015-2020 silam.
“Bahkan jalan-jalan Kendal yang tadi rusak parah, dibangun secara cepat oleh Mirna. Sehingga hari ini Warga Kendal merasakan betul jalan mulus tersebut,” kata KH Muchlis Musyafa’.
Menurutnya, selama menjabat bupati dikenal pemimpin yang bisa membersamai rakyat. Menerima masukan dan kritikan secara terbuka dari rakyatnya secara langsung.
“Mirna orange ngopeni rakyat, bahkan berani pasang dada asalkan hal itu untuk kemajuan dan kesejahteraan warga Kendal,” tegasnya.
Hal senada dikatakan KH Idris Noor. Menurutnya, selama menjabat Bupati, Mirna juga memperhatikan kesejahteraan Guru Madin, guru Ngaji dan Guru TPQ.
Pasalnya di zaman Mirna, Guru-guru agama itu mendapatkan bantuan insentif Rp 1 juta, dari sebelumnya hanya Rp 300 ribu. “Ini bukti keberpihakan Mirna kepada kamu Nahdliyin dan guru ngaji. Karena diakui atau tidak, guru ngaji itu sebagian besar adalah warga NU,” tambahnya.
Sementara KH Muchlis Musyafa’ mengungkapkan, sumbangan Mirna kepada NU di Kendal cukup besar, salah satunya dalam pembanguan RSNU. “Saya tahu betul, karena saya saksinya. Tapi Mirna tidak pernah menunjukkannya atau mengungkit-ungkit pemberiannya,” tambahnya.
Ketua MUI Kendal, KH Asroi Tohir mengatakan Mirna memiliki sosok pemimpin yang ulet dan tegas. Tapi sisi lain memiliki hati yang lembut dan sayang kepada rakyatnya. Hal itulah yang kemudian para kiai-kiai yang tergabung dalam Forkhos memberikan dukungan kepada Mirna.
Editor : Eddie Prayitno
Artikel Terkait