JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan terdapat 631 unit rumah yang terendam banjir akibat tingginya intensitas curah hujan, di dua kecamatan Kabupaten Aceh Utara sekitar pukul 07.00 WIB.
"Menurut pantauan tim reaksi cepat BPBD Aceh Utara sedikitnya terdapat 631 unit rumah warga yang terendam banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 10 hingga 50 cm," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan resminya, Kamis (10/3/2022).
Muhari membeberkan, terdapat 631 Kepala Keluarga (KK) atau sekira 2.242 jiwa terdampak banjir. Kendati demikian, kata Muhari, belum ada informasi warga yang mengungsi akibat kejadian ini. "Petugas masih melakukan pemantauan di lokasi banjir dan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan penanganan darurat," imbuhnya.
Dari informasi yang diterima Muhari, banjir terjadi setelah hujan deras melanda Kabupaten Aceh Utara dan Bener Meriah. Hujan deras menyebabkan air Sungai Krueng Keureuto dan Krueng Pirak meluap. "Banjir merendam ruas-ruas jalan hingga mengalir ke pemukiman penduduk di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS)," sambungnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara mencatat, terdapat dua kecamatan yang terdampak banjir cukup parah yakni, Kecamatan Matangkuli dan Tanah Luas. Hingga saat ini, dari laporan yang diterima Muhari, banjir belum juga surut karena sebagian daerah masih turun hujan.
"Selain rumah warga, air juga menggenangi satu unit Sekolah Dasar dan ruas-ruas jalan di dua kecamatan terdampak," bebernya.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Simeulue, Aceh Tenggara, Bener Meriah, Nagan Raya, Aceh Tengah, Bireuen, Gayo Lues, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Singkil, Aceh utara, dan sekitarnya hingga Sabtu, 12 Maret 2022.
"Diharapkan bagi warga yang tinggal disekitar aliran sungai lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terlebih pada kondisi hujan," beber Muhari.
"Warga dapat melakukan pengecekan secala berkala terhadap kenaikan debit air ketika hujan deras dengan intensitas tinggi terjadi. Selain itu, penting dilakukan pembersihan terhadap material yang menghambat aliran air secara berkala," pungkasnya.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait