Wabah PMK Serang Gunungkidul, 893 Sapi Terjangkit, Pasar Hewan Sepi Pembeli

Kismaya
Wabah PMK Serang Gunungkidul, 893 Sapi Terjangkit, Pasar Hewan Sepi Pembeli. Foto : iNews/ Kismaya

GUNUNGKIDUL, iNewsPantura.id– Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melanda Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, dengan lebih dari 893 ekor sapi dilaporkan terinfeksi. Sebanyak 63 ekor sapi dilaporkan mati mendadak akibat wabah ini.  

Kondisi ini berdampak langsung pada aktivitas jual beli sapi di Pasar Hewan Siyono Harjo, Kecamatan Playen, yang mengalami penurunan hingga 50 persen. Sejak wabah menyerang pada Desember lalu, pasar yang biasanya ramai kini terlihat lengang. Pedagang hanya bertransaksi dengan sesama pedagang karena minimnya pembeli.  

Menurut data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Kecamatan Karangmojo menjadi wilayah dengan jumlah kasus PMK tertinggi, yakni 478 kasus, sementara Kecamatan Paliyan mencatatkan jumlah kematian terbanyak, yakni 16 kasus.  

Gejala yang dialami sapi yang terkena PMK antara lain penurunan nafsu makan, mulut yang mengeluarkan cairan, serta kaki gemetar hingga pincang yang sering berujung pada kematian.  

Selain itu, harga sapi di pasaran anjlok hingga 70 persen. Jika biasanya sapi dijual seharga Rp16 juta, kini harganya turun drastis menjadi Rp6 juta. Penurunan harga ini terjadi karena rendahnya minat pembeli serta kekhawatiran peternak terhadap risiko kematian sapi.  

Woko, salah satu pedagang sapi, mengungkapkan bahwa situasi ini sangat memukul mata pencaharian mereka. "Harapannya wabah ini cepat selesai. Kalau begini terus, kami tidak tahu harus bagaimana," ujarnya.  

Hal senada diungkapkan Wasis, pedagang lainnya, yang berharap pemerintah dapat segera mengatasi wabah PMK agar aktivitas jual beli sapi kembali normal. "Gunungkidul ini dikenal sebagai daerah penghasil sapi. Kalau wabah ini berlanjut, bisa hancur ekonomi peternak," katanya.  

Masyarakat berharap wabah PMK segera teratasi agar perekonomian, khususnya sektor peternakan di Gunungkidul, bisa kembali pulih seperti sediakala.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Wibawanti Pemkab Gunungkidulmelakukan langkah antisipasi guna menekan angka pmk, "Kita sudah melalukanPengobatan pada ternak yang terindikasi PMK. Pemberian Desinfeksi kandang dan lingkungan sekitar, Penguburan bangkai hewan sesuai prosedur, Pemeriksaan sampel untuk analisis, Penyuntikan vitamin pada ternak di sekitar lokasi kasus, Edukasi masyarakat mengenai pencegahan PMK, " Terang wibawanti

Editor : Suryo Sukarno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network