KENDAL,iNewsPantura.id – Aktivitas warga terdampak banjir akibat jebolnya Sungai Bodri masih belum normal. Padahal sudah hampir sebulan sejak bencana banjir melanda Desa Kebonharjo, Patebon Kendal ini terjadi.
Dampak banjir masih terasa, dan sejumlah warga masih kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kendal tak tinggal diam. Organisasi ini terus berupaya memberikan bantuan kepada warga terdampak dengan menyalurkan sembako yang dihimpun dari berbagai donasi masyarakat.
Bantuan tersebut, yang saat ini masih menumpuk di gedung PCNU Kendal, segera dikemas dan didistribusikan kepada warga yang membutuhkan.
"Semua bantuan dari donasi masyarakat ini harus segera disalurkan agar tidak menumpuk. Kami ingin memastikan bahwa setiap bantuan sampai ke tangan yang membutuhkan," ujar KH Muh Mustamsikin, Ketua PCNU Kendal, saat ditemui di lokasi penyaluran bantuan, Senin (10/02/2025).
Penyaluran bantuan dilaksanakan langsung ke lokasi yang paling parah terdampak banjir. KH Muh Mustamsikin menyerahkan sejumlah 368 paket sembako kepada pengasuh Pondok Pesantren di Dukuh Babadan, Desa Kebonharjo Patebon.
"Bantuan ini kami fokuskan untuk warga yang paling parah terdampak. Selain itu, masih ada sumbangan sembako lainnya yang akan terus kami salurkan," tambahnya.
Sementara itu, Kyai Adib, pengasuh pondok pesantren sekaligus Ketua Ranting NU Kebonharjo, menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan. "Kami sangat berterima kasih kepada PCNU Kendal yang terus peduli dengan warga di sini. Hingga saat ini, warga masih belum bisa beraktivitas secara normal karena sisa banjir yang masih terlihat," ungkap Kyai Adib.
Ratusan paket sembako ini akan terus disalurkan kepada warga yang membutuhkan. Para korban banjir pun berharap pemerintah dapat segera turun tangan untuk membantu membersihkan sisa-sisa banjir yang masih mengganggu aktivitas warga.
PCNU Kendal terus berupaya membantu warga dalam masa pemulihan ini, berharap dapat meringankan beban mereka dalam menghadapi dampak bencana yang masih berlangsung.
Editor : Eddie Prayitno
Artikel Terkait