MAGELANG, iNewsPantura.id – Universitas Tidar (Untidar) menggelar Sidang Senat Terbuka, Orasi Ilmiah, dan Galakarya dalam rangka perayaan Dies Natalis ke-46 pada Jumat (2/5/2025) di Gedung Dr. H. R. Suparsono.
Kegiatan ini dihadiri oleh sivitas akademika Untidar, tamu undangan dari berbagai institusi, serta mitra kerja sama eksternal.
Rektor Untidar, Prof Sugiyarto, dalam sambutannya menegaskan kembali filosofi tema Dies tahun ini, yakni Unggul Berbudaya, yang mengacu pada kearifan lokal dan pelestarian budaya Indonesia.
“Kebudayaan menjadi jembatan antara ilmu dan masyarakat. Untuk itu, perlu adanya keseimbangan antara pendidikan tinggi dan kebudayaan,” ujarnya.
Sugiyarto juga menekankan pentingnya integrasi budaya dan prestasi akademik sebagai pondasi Untidar dalam mengembangkan kerja sama internasional, transformasi kelembagaan menuju BLU yang lebih adaptif, serta pembangunan infrastruktur yang mendukung kemajuan berbudaya.
Turut hadir Rektor Universitas Udayana, Prof Ketut Sudarsana yang dalam kesempatan ini sekaligus menyampaikan Orasi Ilmiah bertema Pilar Digital Humanities.
Ia menyoroti pentingnya integrasi antara humaniora dan teknologi dalam pendidikan tinggi guna melahirkan generasi muda yang adaptif, kreatif, dan inovatif.
“Digital humanities adalah upaya pelestarian budaya melalui literasi digital dan kolaborasi lintas bidang,” lanjut Sudarsana.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Untidar dengan empat mitra eksternal, yaitu Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Soerojo Hospital Magelang, Universitas Pancasila Tegal, dan Universitas Slamet Riyadi Surakarta.
Nota kesepakatan ini diharapkan dapat memperluas jejaring kolaborasi dan penguatan tridarma perguruan tinggi.
Sidang Senat juga diisi dengan Galakarya, yakni penganugerahan kepada sivitas akademika, alumni, serta mitra terbaik dalam beberapa kategori.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait