KENDAL, iNewsPantura.id - Dalam rangka menumbuhkan kepedulian dan cinta terhadap lingkungan, siswa dan siswi SMA Negeri 1 Kaliwungu menanam ratusan bibit pohon mangrove di dua lokasi, yaitu Pantai Indah Kemangi, Kecamatan Kangkung, dan Pantai Kartika Jaya, Patebon. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-39 SMAN 1 Kaliwungu.
Kepala SMAN 1 Kaliwungu, Siti Nur Wiqoyati, S.Pd., M.A., menegaskan bahwa sekolah ingin membentuk generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan cinta terhadap alam.
“Sebagai sekolah Adiwiyata, kami tidak hanya fokus pada pendidikan akademik dan seni, tetapi juga menanamkan nilai kepedulian terhadap alam dan lingkungan sekitar,” ujar Siti Nur Wiqoyati.
Kegiatan penanaman mangrove dan bersih-bersih pantai ini melibatkan siswa, guru, dan tenaga kependidikan sebagai bentuk nyata komitmen sekolah terhadap kelestarian lingkungan pesisir. Menurut Kepala Sekolah, aksi tersebut bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan juga sarana edukasi agar siswa memahami pentingnya menjaga ekosistem pesisir dan mencegah kerusakan lingkungan.
Selain aksi lingkungan, rangkaian peringatan HUT SMAN 1 Kaliwungu ditutup dengan pentas seni Lumifest SMANKA 2025 pada 17 Desember 2025. Kegiatan ini menjadi ajang unjuk kreativitas dan kolaborasi para siswa, sekaligus mempertegas komitmen sekolah dalam pengembangan karakter dan pelestarian budaya.
Dalam Lumifest 2025, siswa menampilkan beragam pertunjukan seni yang menunjukkan bakat dan kemampuan mereka di berbagai bidang. Pentas seni ini menjadi wujud nyata penerapan dimensi Profil Pelajar Pancasila, khususnya pada aspek kreativitas dan kolaborasi. Tak hanya siswa, guru dan tenaga kependidikan juga tampil dalam pertunjukan opera bertajuk “Ali Ande-ande Lumut”, yang mendapat sambutan hangat dari penonton.
Rangkaian perayaan HUT SMAN 1 Kaliwungu sebelumnya juga mencakup pagelaran wayang kulit dengan lakon “History of Ramayana”, yang dibawakan oleh dalang muda Sindu Wicaksono. Iringan gamelan seluruhnya dimainkan siswa dari ekstrakurikuler karawitan “Sasana Budaya”. Pagelaran wayang kulit ini selain untuk memperingati ulang tahun sekolah, juga dimaksudkan memperingati Hari Wayang Dunia yang jatuh pada 7 November.
Kepala SMAN 1 Kaliwungu menegaskan, sekolah bertekad melestarikan wayang sebagai warisan budaya Indonesia. Pelibatan siswa dalam pagelaran wayang dan seni tradisi lainnya dianggap sebagai langkah strategis agar budaya tetap hidup dan relevan di kalangan generasi muda.
“Wayang merupakan warisan budaya yang sangat bernilai. Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal sekaligus membentuk karakter siswa agar memiliki rasa bangga terhadap budaya bangsa,” jelas Siti Nur Wiqoyati.
Dengan perpaduan kegiatan lingkungan, seni, dan budaya, SMAN 1 Kaliwungu berharap dapat mencetak generasi muda yang unggul secara akademik, peduli sosial, mencintai budaya, dan cinta lingkungan. Lumifest SMANKA 2025 menjadi penutup yang berkesan bagi perjalanan 39 tahun sekolah dalam dunia pendidikan.
Editor : Eddie Prayitno
Artikel Terkait
