DEMAK, iNewsPantura.id -- Aksi demonstrasi dalam rangka Peringatan hari buruh internasional tanggal 1 Mei atau mau day yang berlangsung di depan gedung Gubernur Jawa Tengah Semarang beberapa hari yang lalu berakhir ricuh hingga berdampak terganggunya aktifitas masyarakat bahkan fasilitas umum yang berada disekitar aksi demonstrasi menjadi rusak.
Kejadian tersebut nampaknya menjadi banyak perbincangan dikalangan masyarakat, baik ditingkat kota ataupun daerah, lantaran aksi buruh terlalu berlebihan, padahal aksi mereka awalnya berjalan kondusif hingga bisa bertatap muka dengan Gubernur Jawa Tengah. Salah satu warga yang sekaligus menjabat sebagai Direktur LBH Demak Raya Slamet Hariyanto mengatakan, jika dirinya menyayangkan aksi May Day berakhir anarki.
Walaupun demonstrasi menyampaikan harapan dan aspirasi diperbolehkan dalam konstitusi bahkan Undang-undang, akan tetapi tidak dengan tindakan yang berdampak pada terganggunya kepentingan masyarakat umum.
" Penyampaian pendapat boleh saja tetapi jangan sampai menyederai hak politik masyarakat, secara pribadi saya mengecam tindakan tersebut dan APH secepatnya bertindak agar tidak terulang dikemudian hari," tegas Slamet Hariyanto.
Hal senada dikatakan salah satu pengurus MUI Kabupaten Demak Zainal Arifin mengatakan, jika dirinya menyayangkan terjadinya ricuh saat peringatan May Day di Semarang, bahwa organisasi anarko yang notabene merupakan bukan bagian dari buruh yang harus bertanggungjawab atas kericuhan tersebut.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait