Diskusi Virtual  dengan PBNU : Pemerintah Palestina Ingin Al-Quds Terbuka untuk Seluruh umat Manusia

Nanang Sulaeman
Diskusi Virtual  dengan PBNU : Pemerintah Palestina Ingin Al-Quds Terbuka untuk Seluruh umat Manusia (Foto: Instagram)

JAKARTA - Melalui Penasihat Presiden Palestina untuk Masalah Agama, Mahmoud al-Habbash  Pemerintah Palestina menginginkan kebebasan beribadah di Yerusalem secara utuh, tidak hanya untuk kaum Muslim tetapi juga untuk seluruh umat manusia. 

“Kami ingin al-Quds (Yerusalem) terbuka untuk seluruh umat manusia, untuk datang dan berziarah,” kata Penasihat Presiden Palestina untuk Masalah Agama, Mahmoud al-Habbash, dalam diskusi virtual dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Minggu (27/3/2022)

Mahmoud menekankan, permasalahan yang ada di Palestina adalah permasalahan seluruh umat Islam di dunia. Bukan hanya permasalahan warga Palestina, baik yang ada di dalam maupun di luar negara itu.

“Untuk Muslim dapat melaksanakan ibadah shalat di Masjidil Aqsa, untuk agama Kristen dapat beribadah di gereja-gereja yang ada di sana dan bahkan untuk Yahudi saat melaksanakan ibadah d tempat masing-masing di Palestina,” ujarnya.

Mahmoud menegaskan, pihaknya tidak ingin menghapus kebebasan beribadah bagi siapa pun, tetapi menginginkan kedaulatan bagi negeri Palestina dan menjamin beribadah untuk seluruh umat beragama di Palestina. “Kami ingin al-Quds dapat menjadi bagian negara Palestina,” katanya.

Dia menjelaskan, saat ini al-Quds mendapatkan penyerangan secara terus-menerus oleh Israel yang berupaya mengeluarkan warga Palestina di Jerusalem. Seperti yang terjadi di Syeikh Jarrah, tentara Israel mengusir warga Palestina yang ada di sana dan di waktu yang sama mengizinkan warga Israel masuk ke al-Quds.

Israel memberlakukan pembagian waktu, yakni dari pukul 07.00 hingga jelang Zuhur (sekitar pukul 12.00) waktu setempat, warga Israel diizinkan masuk ke Masjidil Aqsa dan melarang warga Palestina untuk masuk masjid itu.

“Kami sampaikan terjadinya penyebaran kebencian baik itu di antara warga Palestina maupun warga Israel. Kami inginkan kebebasan al-Quds secara utuh,” kata Mahmoud.

Dia menuturkan, bahkan sejak lebih dari 50 tahun yang lalu, Israel telah menduduki Palestina dan menghalangi warga Palestina dan umat Muslim secara keseluruhan untuk beribadah secara bebas di Masjidil Aqsa.

Editor : Hadi Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network