DEMAK, iNewsPantura.id — Kepolisian Resor Demak, Jawa Tengah, telah menyelesaikan kasus dugaan penganiayaan oleh seorang guru berinisial DM terhadap siswa di SMP Negeri 1 Karangawen melalui mekanisme Restorative Justice (RJ). Proses mediasi antara pihak guru dan orang tua korban digelar pada Kamis (12/6) di Mapolres Demak, yang dihadiri oleh perwakilan PGSI Demak, kepala sekolah, serta para saksi.
Insiden terjadi pada Selasa (10/6) saat pelaksanaan ujian sekolah. Guru DM diduga menendang kepala siswa usai terganggu oleh suara siulan di dalam kelas. Video kejadian tersebut sempat viral di media sosial dan mendapat atensi publik, sehingga pihak kepolisian segera turun tangan untuk menangani kasus ini.
Dalam mediasi yang difasilitasi oleh Satreskrim Polres Demak, pelaku mengakui perbuatannya dan menyampaikan permintaan maaf langsung kepada korban dan keluarganya. Kedua belah pihak kemudian sepakat untuk menyelesaikan perkara secara kekeluargaan dan tidak melanjutkan ke jalur hukum. Kesepakatan tersebut dituangkan secara tertulis dan dibubuhi tanda tangan serta materai.
“Pelaku telah menyatakan permintaan maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Kedua pihak sepakat berdamai, sehingga perkara ini kami hentikan sesuai prinsip Restorative Justice,” ujar AKP Kuseni, Kasatreskrim Polres Demak.
Pihak Polres berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali, khususnya di lingkungan pendidikan. Polisi menekankan pentingnya pendekatan yang lebih humanis dan sabar dalam mendidik siswa yang memiliki karakter dan latar belakang berbeda.
“Kami mengimbau para tenaga pendidik agar tidak menggunakan kekerasan fisik dalam menghadapi siswa. Pendidikan adalah ruang membina, bukan melukai,” tegas Kuseni.
Polres Demak berkomitmen untuk terus mendorong penyelesaian konflik secara damai dan edukatif, serta menjaga iklim pendidikan yang aman dan sehat bagi seluruh elemen sekolah.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait
