MAGELANG , iNewsPantura.id – Lebih dari 700 anggota Sopir Kiai Nusantara (SK NU) dari berbagai daerah di Pulau Jawa berkumpul dalam kegiatan Silaturahmi Nasional (Silatnas) di Pondok Pesantren API Syubbanul Wathon, Girikulon, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
Silatnas ini digelar sebagai respons atas sejumlah insiden kecelakaan lalu lintas yang melibatkan para ulama dalam beberapa waktu terakhir. Salah satu agenda penting dalam kegiatan tersebut adalah penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi para sopir kiai guna meningkatkan keselamatan dalam perjalanan.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh dan pejabat, di antaranya Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Jawa Tengah Kompol Ferdy Kastalani, Kasat Lantas Polresta Magelang Kompol Nyi Ayu Fitria Facha, serta anggota Komisi III DPR RI Abdullah.
Pengasuh Ponpes API Tegalrejo, KH Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), menyampaikan bahwa Silatnas ini menjadi ajang konsolidasi sekaligus pembekalan bagi para sopir kiai. Ia menyoroti fakta bahwa banyak sopir mengemudi dalam kondisi lelah karena merasa sungkan untuk meminta istirahat.
“Kadang mereka merasa tidak enak hati pada kiai, sehingga tetap memaksakan diri meskipun capek. Ini membahayakan. Maka, kita buat SOP agar keselamatan lebih terjaga,” jelas Gus Yusuf, Rabu (9/7).
Ia menambahkan, pelibatan pihak kepolisian dan tenaga kesehatan dalam kegiatan ini dimaksudkan agar para sopir mendapatkan bekal teknis dan pemahaman tentang pentingnya menjaga kondisi fisik dan mental selama berkendara.
Sementara itu, Kompol Ferdy Kastalani mengapresiasi inisiatif para pengasuh pondok dan pengurus SK NU dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut. Ia menyatakan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, data kepolisian mencatat sejumlah kecelakaan yang menimpa ulama di berbagai daerah, seperti di ruas tol Batang dan Bawen.
“Kami memberikan pembekalan tentang cara berkendara aman dan etika berlalu lintas. Banyak kasus kecelakaan terjadi karena microsleep akibat kelelahan. Idealnya, setiap tiga jam sopir harus istirahat,” jelasnya.
Ferdy juga mengingatkan bahwa fasilitas rest area di jalan tol sudah disediakan setiap 20 kilometer dan sebaiknya dimanfaatkan oleh pengemudi untuk beristirahat.
“Jangan abaikan keselamatan. Jika lelah, lebih baik berhenti dan istirahat sejenak daripada memaksakan diri dan membahayakan banyak nyawa,” pungkasnya.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait