KUDUS, iNewsPantura.id – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), mengajak masyarakat untuk menjadikan sholawat sebagai sarana memperkuat cinta kepada Nabi Muhammad SAW sekaligus mempererat persatuan dan kedamaian di tengah tantangan global yang terus berubah.
Pesan ini disampaikan Gus Yasin dalam acara New Shantika Bersholawat yang digelar di Lapangan Desa Puyoh, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Acara ini dihadiri oleh ribuan masyarakat dan juga para siswa dari Forum OSIS Kudus (FOK).
Dalam sambutannya, Gus Yasin menegaskan bahwa sholawat bukan hanya sekadar ungkapan cinta kepada Rasulullah, melainkan juga sebuah media untuk memperkuat kebersamaan dan saling memahami antar elemen masyarakat.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang berkumpul dan mengungkapkan cinta kepada Nabi Muhammad. Ini adalah wadah bagi kita semua untuk memperkuat rasa mahabbah sekaligus membangun kerukunan, yang sejalan dengan cita-cita para pendiri bangsa: masyarakat yang rukun dengan akhlak sebagai dasar utama dalam berbangsa,” ungkap Gus Yasin.
Beliau menambahkan bahwa Rasulullah SAW adalah panutan bagi seluruh umat, bukan hanya dalam ajaran agama, tetapi juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Rasulullah bukan hanya panutan bagi umat Islam, tetapi bagi seluruh umat manusia. Ajaran beliau tak hanya menyentuh dimensi agama, tetapi juga prinsip-prinsip kenegaraan yang bijaksana," lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yasin juga menyampaikan keprihatinannya atas berbagai tantangan global yang dihadapi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Ia mengajak masyarakat untuk tidak terjebak dalam kegaduhan, melainkan untuk bersama-sama menunjukkan sikap damai dan saling menguatkan.
“Pandemi, konflik internasional, dan krisis sosial adalah ujian yang harus kita hadapi dengan kedewasaan sebagai bangsa. Masyarakat Jawa Tengah harus tetap menjadi teladan dalam menjaga kedamaian dan kebersamaan,” tegasnya.
Beliau juga mengingatkan pentingnya menjalankan amanah sebagai khalifah di bumi, dengan mengutip ayat Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 30, yang mengingatkan kita akan tanggung jawab kolektif untuk menjaga kehidupan yang beradab.
“Allah berfirman, Inni ja'ilun fil ardh khalifah (Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi). Menjadi khalifah berarti menjaga kebaikan dan kebersamaan, yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah dengan teladan terbaik,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Gus Yasin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meninggalkan perdebatan yang tidak produktif dan lebih fokus pada kolaborasi membangun daerah.
“Kita tak perlu lagi mempersoalkan siapa atau bagaimana, yang terpenting adalah bagaimana kita dapat membangun Jawa Tengah dan Kudus bersama-sama,” tandasnya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan ulama terkemuka, di antaranya Habib Husein Hadar bin Ja’far, Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, Habib Ali Zainal Abidin Al Kaf, dan KH. Ahmad Asnawi.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait