MAGELANG, iNewsPantura.id - Bank Indonesia melalui Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN) se-Jawa menggelar QRIS Jelajah Indonesia (QJI) Wilayah Jawa 2025 pada 2–4 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi wadah sinergi untuk memperluas akseptasi sistem pembayaran digital di masyarakat.
QJI Wilayah Jawa diikuti 14 tim pemenang dari tingkat KPwDN se-Jawa. Peserta berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai, wirausaha, hingga kreator konten. Mereka ditantang menjalankan misi edukasi terkait QRIS, BI-FAST, Pelindungan Konsumen, APU-PPT, hingga Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah.
“Sinergi menjadi kunci utama untuk mempercepat akseptasi sistem pembayaran digital di daerah. Dengan edukasi yang luas, masyarakat semakin terbiasa bertransaksi digital,” kata perwakilan Bank Indonesia dalam keterangan resminya.
Perpaduan Digital dan Budaya
Tidak hanya edukasi, QJI Wilayah Jawa juga menghadirkan nuansa budaya lokal. Peserta melaksanakan tujuh misi utama yang tersebar di berbagai lokasi ikonik Jawa, antara lain:
Candi Borobudur: Edukasi dan QRIS Experience.
Trans Jogja & Tugu Golong Gilig Yogyakarta: Elektronifikasi transportasi.
Pasar Beringharjo Yogyakarta: Edukasi CBP Rupiah.
Kampung Kauman Surakarta: Vlog budaya.
Dusun Semilir, Kab. Semarang: Sosialisasi Pelindungan Konsumen.
Kota Lama Semarang: Retribusi digital melalui QRIS Experience.
Lawang Sewu, Kota Semarang: Edukasi BI-FAST dengan pendaftaran proxy address.
Dorong Capaian QRIS Nasional
Berdasarkan data Bank Indonesia, hingga Agustus 2025 volume transaksi QRIS nasional sudah mencapai 8,8 miliar transaksi atau 136,6% dari target tahunan (6,5 miliar). Adapun jumlah pengguna mencapai 57,6 juta dengan 40,5 juta merchant, mayoritas pelaku UMKM.
Pulau Jawa sendiri berkontribusi besar dengan 7,5 miliar transaksi atau sekitar 85% volume nasional, didukung 39,5 juta pengguna dan 27,3 juta merchant.
Dengan capaian tersebut, kompetisi QRIS Jelajah Indonesia diyakini menjadi katalis penting untuk mendorong masyarakat semakin beralih ke pembayaran digital.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait
