Hijaukan Kembali Menoreh, DLHK Jateng Dukung Ketahanan Air dan Kawasan Borobudur

Joe Hartoyo
Hijaukan Menoreh, DLHK Jateng Apresiasi Revegetasi 459 Hektare: Dukung Ketahanan Air dan Kawasan Super Strategis Nasional Borobudur. Foto : iNewsPantura.id/ Joe H

PURWOREJO, iNewsPantura.id – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah mengapresiasi langkah revegetasi di kawasan perbukitan Menoreh yang digagas oleh PT Tunas Inti Abadi (TIA). 

Program ini dinilai strategis karena tidak hanya memulihkan lahan kritis, tetapi juga mendukung penguatan Kawasan Super Strategis Nasional (KSPN) Borobudur.

Kepala Bidang Pengolahan DAS dan Konservasi Sumber Daya Alam DLHK Provinsi Jawa Tengah, Sugiharto, menegaskan bahwa revegetasi di Menoreh sejalan dengan prioritas pemerintah provinsi dalam menangani lahan kritis dan meningkatkan produktivitas lahan masyarakat.

“Kami mengapresiasi kegiatan revegetasi Menoreh ini karena sejalan dengan prioritas pemerintah Jawa Tengah untuk penanganan lahan kritis dan peningkatan produktivitas lahan," kata Sugiharto saat ditemui usai penanaman pohon pada Senin (6/10/2025). 

"Dengan hijau dan lestarinya Menoreh, manfaatnya akan besar bagi masyarakat, terutama dalam ketersediaan air, resiliensi bencana, serta peningkatan kesejahteraan,” ujar Sugiharto

Menurutnya, revegetasi ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI yang diberikan sejak tiga hingga empat tahun lalu, agar kawasan Borobudur dijaga kelestariannya sebagai Kawasan Super Strategis Nasional (KSPN).

“Pemerintah sudah memberikan arahan untuk mendukung kawasan Borobudur sebagai salah satu kawasan super strategis nasional. Menoreh ini bagian dari lanskap Borobudur yang harus dijaga kelestariannya karena akan sangat berpengaruh jika tidak dihijaukan,” tambahnya.

Berdasarkan data pada kegiatan Kick-off Penanaman Revegetasi Perbukitan Menoreh, program revegetasi yang dilakukan oleh PT TIA mencakup luas 459 hektare. 

Penanaman dilakukan dengan skema revegetasi pengkayaan menggunakan Multipurpose Tree Species (MPTS) sebanyak 91.915 batang, tersebar di 40 desa di enam kecamatan, yaitu Bagelen, Bener, Gebang, Kaligesing, Loano, dan Purworejo.

Selain itu, selama periode 2021–2024, kegiatan rehabilitasi DAS dengan skema agroforestri juga telah dilakukan di empat kecamatan: Bagelen, Bener, Kaligesing, dan Loano, dengan total luas 520 hektare dan 208.000 batang tanaman MPTS yang ditanam.

Program ini tidak hanya berfokus pada penanaman, tetapi juga perawatan, verifikasi pemangku, serta kegiatan sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan.
Sugiharto berharap kegiatan ini tidak berhenti pada tahap penanaman, tetapi berlanjut hingga pemeliharaan dan pemanfaatan hasil hutan secara berkelanjutan.

“Kami mendukung penuh dari mulai perencanaan sampai nanti serah terima kegiatan ini. Harapannya, kegiatan seperti ini terus berlanjut karena manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat,” tutupnya.

Sementara Setiaji Triatmaja Safety Health Environment PT. Tunas Inti Abadi mengatakan, pihaknya melakukan penanaman ratusan ribu pohon buah di area Purworejo, Jawa Tengah, sebagai bagian dari upaya reklamasi lahan yang terganggu akibat aktivitas di Kalimantan Selatan. 

"Jadi karena di sana diganggu, kita wajib menanam lagi di area lain. Nah, ditentukalah wilayah ini, di area Purworejo ini terutama di Menoreh adalah lahan yang tepat," ujar Setiaji.

Luas lahan yang direklamasi di Purworejo mencapai sekitar 459 hektar. Penanaman ini merupakan tahap awal dari proyek yang diperkirakan akan berjalan selama satu tahun. Setelah satu tahun, perkembangan dari penanaman 459 hektar tersebut akan dievaluasi. 

Pemilihan Purworejo dan kawasan Menoreh didasarkan pada penetapan wilayah tersebut sebagai objek strategis nasional bagian dari lanskap Borobudur. Hal ini berkaitan dengan konservasi dan menarik minat berbagai perusahaan untuk berpartisipasi. 

"Purworejo ini kan, Menoreh ini sudah ditetapkan di pemerintah pusat ya terkait dengan konservasinya, segala macam, karena di sini juga, apa? Makanya beberapa perusahaan juga ke sini juga kan," tambahnya.

Jenis tanaman yang ditanam didominasi oleh tanaman buah-buahan, termasuk alpukat, kelengkeng, dan mangga. Pemilihan jenis tanaman ini juga mempertimbangkan kebutuhan warga setempat, mengingat lahan yang digunakan merupakan milik warga.

Editor : Suryo Sukarno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network