Santri di Blora Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Maut Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Herry Purnomo
Santri di Blora Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Maut Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Foto : iNewsPantura.id/ Herry P

BLORA, iNewsPantura.id – Duka mendalam atas tragedi maut yang menimpa Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, turut dirasakan oleh para santri di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. 

Sebagai wujud solidaritas dan empati, puluhan santri TPQ Nurul Qur’an di Kelurahan Bangkle, Kecamatan Blora, menggelar doa bersama pada Selasa malam (7/10/2025).

Dengan lantunan Surat Al-Fatihah dan ayat-ayat suci Al-Qur’an, para santri menundukkan kepala, memanjatkan doa untuk puluhan korban jiwa dan ratusan santri luka-luka akibat runtuhnya bangunan musala di Ponpes Al Khoziny, pada 29 September 2025 lalu.

Pengasuh TPQ Nurul Qur’an, Adi Tri Sukmono, mengatakan bahwa doa bersama ini merupakan bentuk kepedulian sekaligus solidaritas antarsesama penuntut ilmu.

“Sebagai sesama santri, kami merasa terpanggil untuk mendoakan mereka. Apalagi mereka meninggal dunia dalam keadaan sedang beribadah dan menuntut ilmu. Semoga Allah menempatkan mereka di tempat terbaik dan memberi ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan,” ujar Adi.

Ia menegaskan bahwa doa tersebut bukan sekadar ritual, melainkan simbol cinta dan persaudaraan antarumat Islam, terutama di kalangan para pencari ilmu agama.

Tragedi yang Menyisakan Luka

Seperti diketahui, musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9/2025) saat para santri sedang beraktivitas. Insiden itu menelan korban jiwa dan melukai puluhan lainnya, sebagian besar merupakan santri muda.

Peristiwa tersebut memicu keprihatinan luas di berbagai daerah, termasuk dari para tokoh agama, pesantren, dan lembaga pendidikan Islam di Blora.

“Kami berharap tragedi seperti ini tidak terulang. Kondisi bangunan pesantren perlu diperhatikan secara serius. Jika sudah lapuk atau berisiko, sebaiknya segera diperbaiki dengan konsultasi para ahli konstruksi,” imbau Adi Tri Sukmono.

Suasana haru terasa saat doa bersama berlangsung. Para santri kecil duduk bersila, melantunkan dzikir dan ayat suci Al-Qur’an di bawah cahaya lampu yang temaram. Beberapa di antara mereka meneteskan air mata saat nama para korban disebut dalam doa.

Editor : Suryo Sukarno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network