KENDAL,iNewsPantura.id— Gerakan pelestarian pesisir bertajuk Mageri Segoro kembali menorehkan prestasi membanggakan. Lebih dari 20 ribu orang dari berbagai elemen masyarakat memadati Pantai Muara Kencana, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal.
Mereka melakukan aksi tanam mangrove dan cemara laut serentak yang berhasil memecahkan Rekor Dunia Museum Rekor Indonesia (MURI).
Dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, kegiatan ini mencatatkan penanaman sebanyak 1.304.410 batang dalam satu hari—melanjutkan komitmen besar dalam program Mageri Segoro, gerakan perlindungan garis pantai yang telah menanam 1,9 juta batang sejak diluncurkan pada Maret 2025.
“Hari ini Jateng dengan seluruh komponen, hampir berjumlah 20 ribu orang, menanam mangrove bersama. Harapannya, pada Desember nanti jumlahnya bisa mencapai 2 juta batang,” ujar Gubernur Ahmad Luthfi di hadapan ribuan peserta yang terdiri dari ASN, mahasiswa, aktivis lingkungan, hingga komunitas masyarakat pesisir.
Mageri Segoro, yang secara harfiah berarti “memagari laut”, bukan sekadar kegiatan simbolik. Program ini merupakan langkah nyata penyelamatan pesisir melalui gotong royong masyarakat. Dengan panjang garis pantai Jawa Tengah mencapai 971 km, wilayah ini rentan terhadap abrasi, rob, dan penurunan muka tanah. Data menunjukkan abrasi telah menggerus hampir 5.000 hektar lahan pesisir sejak 2013.
“Menanam saja tidak cukup. Harus dirawat. Saya minta bupati dan wali kota melakukan patroli setiap tiga hari sekali. Kalau ada yang mati, harus diganti,” tegas Gubernur.
“Namanya mageri, itu seperti pagar rumah. Air laut ada yang bisa kita lawan, ada yang tidak. Tapi kita bisa cegah abrasi agar garis pantai tidak terus terkikis,” tambahnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng, Widi Hartanto, menjelaskan bahwa penanaman tahap kedua tahun ini mencakup 264 blok tanam di pesisir utara dan selatan. Sebanyak 222 blok didukung oleh pemerintah, dan sisanya berasal dari inisiatif masyarakat secara swadaya.
“Sejak Maret sudah tertanam 668 ribu batang. Hari ini saja, ada tambahan 1.304.410 batang. Total sampai hari ini mencapai 1,9 juta batang,” jelasnya.
Widi menambahkan bahwa keterlibatan dunia usaha melalui program CSR juga turut memperkuat pelaksanaan Mageri Segoro secara masif dan berkelanjutan.
Aksi tanam mangrove terbesar ini pun mendapat pengakuan nasional. Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) secara resmi menyerahkan piagam penghargaan kepada Gubernur Ahmad Luthfi sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam pemulihan ekosistem pesisir.
“Dengan bangga, MURI memberikan apresiasi dan mencatat kegiatan ini sebagai Rekor Dunia,” ujar Ketua MURI, Jaya Suprana.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, turut menyampaikan dukungannya terhadap program ini. Ia menekankan pentingnya gerakan Mageri Segoro tidak hanya sebagai pelindung alam, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat pesisir.
“Setiap bibit yang kita tanam adalah investasi dan harapan untuk laut yang sehat serta masyarakat pesisir yang sejahtera. Mari kita lanjutkan budaya Mageri Segoro ini,” ujarnya.
Editor : Eddie Prayitno
Artikel Terkait