KUDUS, iNewsPantura.id – Sorak-sorai penonton di Djarum Arena, Kaliputu, Kudus, pecah ketika atlet tarung derajat Jawa Tengah, Vinka Widyaningrum, berhasil mengunci kemenangan di partai final kelas 54,1–58 kilogram putri pada ajang PON Bela Diri Kudus 2025, Kamis (16/10).
Putri asli Kudus itu sukses mempersembahkan medali emas bagi kontingen Jawa Tengah setelah menundukkan Dewi Yosilia dari Sumatera Barat dengan skor tipis 2–1.
Bagi Vinka, kemenangan tersebut terasa istimewa. Selain tampil di kampung halaman sendiri, ia juga disaksikan langsung oleh kedua orang tua, saudara, serta teman-teman yang datang memberikan dukungan.
“Awalnya saya deg-degan, tapi pas sudah di atas matras langsung lepas saja. Yang penting tampil maksimal dan hasilnya saya serahkan kepada yang di Atas. Alhamdulillah bisa sesuai target, medali emas,” ungkapnya usai laga.
Namun, perjuangan Vinka menuju podium tertinggi tidak datang tanpa pengorbanan. Usai bertanding, ia harus dilarikan ke RS Aisyiyah Kudus setelah mengalami dislokasi pada jari tangan kanan.
“Hasil rontgen menunjukkan ada dislokasi. Dulu jari ini memang pernah retak dan dipasang pen, tapi sudah dilepas. Kalau ke rumah sakit memang agak trauma, tapi Alhamdulillah senang bisa dapat emas,” ujarnya sambil tersenyum.
Meski masih dalam kondisi cedera dan tangannya terbalut perban, Vinka tetap menunjukkan semangat luar biasa. Ia kembali datang ke Djarum Arena untuk menyemangati rekan-rekan satu provinsi yang masih bertanding.
“Ini di rumah sendiri, keluarga bisa nonton langsung. Jadi lebih semangat. Tadi ada bapak, ibu, dan teman-teman juga. Mereka senang banget dengan hasil ini,” tuturnya.
Menariknya, persiapan Vinka menuju PON Bela Diri kali ini terbilang singkat. Pemusatan latihan hanya berlangsung dua minggu di Semarang, selebihnya ia berlatih mandiri di Kudus, termasuk di kampus Universitas Muria Kudus (UMK).
“Yang penting selama PON ini saya tampil maksimal,” katanya.
Vinka mengaku mulai menekuni tarung derajat sejak duduk di bangku SMP. Sebelumnya, ia sempat menjajal dunia karate dan bulu tangkis, namun akhirnya mantap memilih tarung derajat karena ingin membuka peluang prestasi lebih tinggi.
“Bulu tangkis dan karate susah tembus sampai nasional. Jadi saya pilih tarung derajat,” jelasnya.
Sebagai pesan bagi para atlet muda, Vinka menekankan pentingnya disiplin dan semangat pantang menyerah. “Kalau ingin berprestasi, ya harus giat latihan dan disiplin. Jangan cepat puas,” pesannya.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait
