Geram dengan kondisi Jalan Kurinci Kota Pekalongan yang selalu digenangi banjir saban hujan, Walikota Pekalongan H. Ahmad Afzan Arslan Djunaid meminta dinas terkait agar serius menangani masalah tersebut.
Kawasan tersebut merupakan area vital bagi Pemerintah Kota Pekalongan. Selain sebagai salah satu jalur akses pusat pemerintahan, di kawasan tersebut juga terdapat beberapa fasilitas umum milik pemerintah maupun swasta yang vital.
Walikota Pekalongan Aaf (sapaan akrabnya) menengarai, persoalan tersebut sudah lama terjadi. Bahkan, sejak ia belum menjabat sebagai Walikota Pekalongan. Menurutnya, penyebab banjir yang menggenang di kawasan Jalan Kurinci ini kapasitas saluran drainase yang sudah tidak mampu lagi menampung volume air saat hujan.
“Kenapa jalan Kurinci masih seperti ini terus? Ternyata, airnya adalah ujungnya mengalir ke sungai Bremi. Yang mana sungai Bremi ini beban volume airnya yang luar biasa. Sudah overload bahasanya. Sudah terlalu banyak, sudah tidak mampu menampung,” ungkapnya di sela-sela Rapat Paripurna Hari Jadi Ke-116 Kota Pekalongan, Jumat (1 April 2022) lalu.
Walikota muda ini juga mengungkapkan, sempat meninjau sungai Bremi beberapa waktu lalu bersama jajaran OPD dan DPRD Kota Pekalongan. Hasil tinjauannya menunjukkan, kedalaman sungai Bremi saat ini hanya sekitar 60 cm.
“Itu memang sudah harus dikeruk. Harus segera dinormalisasi seperti yang dilakukan di sungai Banger dan Kupang,” ujarnya sembari berharap agar kedepan, pembangunan di wilayahnya dapat dijalankan secara maksimal untuk normalisasi sejumlah sungai yang melewati Kota Pekalongan.
Ia menyebutkan, pihaknya terus mendorong agar Pemerintah Pusat memberi perhatian lebih terhadap kondisi sungai-sungai di Kota Pekalongan. Khususnya, sungai Bremi dan Meduri. Ia berharap, kedepan Pemerintah Pusat bersedia menggelontorkan anggaran untuk normalisasi kedua sungai tersebut.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait