TPA Darupono Kewalahan, Lahan Sempit Tak Mampu Tampung Ledakan Sampah

Eddhie Prayitno
Mobil sampah menunggu giliran untuk membongkar muatan di TPA Darupono Senin 10 November 2025. Eddie prayitno/iNews

KENDAL,iNewsPantura.id – Jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Darupono kini jauh melebihi kapasitas lahan yang tersedia. Akibatnya, tumpukan sampah kembali menumpuk di sisi utara area TPA dan membuat antrean panjang kendaraan pengangkut sampah.

Dari pantauan di lapangan pada Senin (10/11/2025), sejumlah sopir kendaraan pengangkut sampah, mulai dari motor roda tiga, mobil pick up hingga truk besar, terlihat mengantre sejak pukul 09.00 WIB. Antrean panjang bahkan mencapai hingga depan pintu masuk TPA Darupono.

“Iya, harus antre karena di sini sudah overload,” kata Akhmad, salah satu sopir truk sampah, saat ditemui di lokasi.

Akhmad menjelaskan, kondisi overload di TPA Darupono mulai terjadi sejak sekitar dua bulan terakhir. Menurutnya, area yang kini kembali dipenuhi sampah sempat digunakan untuk pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan RI pada Agustus lalu.

“Ini kemarin kita upacara di sini, sudah kita bersihkan. Eh, sekarang overload lagi,” imbuhnya.

Sebelumnya, tumpukan sampah di sisi barat TPA juga sempat menumpuk. Setelah dilakukan penataan ulang, kondisi sempat kembali normal, namun kini masalah serupa muncul di bagian utara.

Pengurus Paguyuban TPA Darupono, Lilik Aristyani, membenarkan bahwa akibat kondisi overload tersebut, pihak pengelola terpaksa menerapkan sistem buka-tutup untuk pengiriman sampah ke lokasi.

“Pemberlakuan sistem buka-tutup sudah dilakukan sejak Kamis (6/11/2025). Sementara untuk Sabtu dan Minggu, TPA ditutup total untuk penataan ulang sampah,” jelas Lilik.

Kebijakan itu, lanjutnya, diterapkan berdasarkan instruksi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kendal agar penataan sampah dapat dilakukan lebih optimal.

Lilik menuturkan, setiap harinya terdapat sekitar 50 armada pengangkut sampah yang keluar masuk ke TPA Darupono dengan rata-rata muatan 1,5 ton per armada.

“Ada yang pakai motor roda tiga, pick up, dan ada juga yang truk besar,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah daerah dapat menambah jumlah alat berat untuk mempercepat proses penataan. Saat ini, sebagian alat berat di lokasi sudah tidak berfungsi optimal.

“Kemarin memang sudah ada tambahan bulldozer, tapi masih kurang. Karena ada ekskavator yang rusak dan belum bisa digunakan,” tandasnya.

Kondisi overload di TPA Darupono menjadi perhatian serius mengingat fasilitas tersebut merupakan satu-satunya tempat pembuangan akhir yang melayani wilayah Kaliwungu dan sekitarnya. Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah strategis agar masalah penumpukan sampah tidak terus berulang.

Editor : Eddie Prayitno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network