GUNUNGKIDUL , iNewsPantura.id — DPC PDI Perjuangan Gunungkidul memperingati Hari Anak Sedunia dengan menggelar kegiatan edukasi dan sosialisasi pengasuhan berkualitas, di Bangsal Sewokoprojo. Acara berlangsung meriah dan penuh kehangatan dengan hadirnya jajaran Forkompimda, Bupati Gunungkidul, Ketua DPRD, para Kepala OPD, Fraksi PDI Perjuangan, Kader Pensosmas, Komite Sekolah, serta berbagai unsur pemerhati anak lainnya.
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Gunungkidul, hadir sebagai Keynote Speaker dan memberikan paparan penting mengenai pengasuhan anak di era modern.
Dalam sambutannya, Bupati Endah menegaskan bahwa pengasuhan merupakan fondasi utama pembentukan kualitas sumber daya manusia.
“Tiga pilar pola asuh harus menjadi perhatian utama. Anak usia dini adalah fondasi pembangunan manusia. Pengasuhan yang hangat, aman, penuh stimulasi, serta kerja sama kuat antara keluarga dan guru akan membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter,” jelasnya.
Mengusung tema “My Day, My Rights” atau Hariku, Hakku, Endah mengingatkan bahwa hak anak bukan sekadar konsep, melainkan amanah yang wajib dihormati dan dipenuhi oleh seluruh elemen masyarakat.
“Suara anak memiliki nilai. Mereka punya pengalaman khusus yang berbeda dari orang dewasa. Tugas kita memastikan hak-hak mereka terpenuhi agar tumbuh optimal,” ujar Bupati.
Bupati berharap momentum ini menjadi pengingat bahwa seluruh stakeholder memiliki tanggung jawab yang sama dalam mewujudkan lingkungan ramah anak—aman, inklusif, sehat, dan membahagiakan.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial P3A Gunungkidul Markus Tri Munarja menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan berbagai unsur dalam sinergi pentahelix, seperti PKH, TKSK, SATGAS PPA, PENSOSMAS, PEKSOS, LKSA, PUSPAGA, HIMPAUDI, IGTKI-PGRI, dan Forum Anak.
“Kami mengundang Bupati sebagai Keynote Speaker dan Ibu Ari Indarti dari SOS Children’s Villages sebagai narasumber. Harapannya, pengetahuan tentang pengasuhan semakin meningkat dan layanan kepada anak makin ramah,” terang Markus.
Bupati Gunungkidul Kunjungi LPKA Kelas II Yogyakarta
Sebagai rangkaian peringatan Hari Anak Sedunia, Bupati Endah bersama rombongan melanjutkan kegiatan dengan mengunjungi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Yogyakarta.
Dalam kegiatan tersebut, psikolog UPT PPA Desti Fatmasari memberikan materi berjudul “Merajut Kembali Ikatan: Pengasuhan dan Penerimaan Anak Pasca Rehabilitasi” untuk menguatkan hubungan antara anak binaan dan orang tua.
Kunjungan Bupati berlangsung penuh haru dan kebanggaan ketika melihat anak-anak binaan tetap semangat belajar, berkarya, dan mengikuti program ketahanan pangan di lingkungan pembinaan.
“Ini luar biasa. Dari tebar benih hingga tanam bibit, semuanya dirawat oleh anak-anak binaan. Mereka tetap produktif dan semangat,” ucap Bupati.
Endah juga memastikan fasilitas LPKA memenuhi standar kenyamanan dan pembinaan yang baik.
“Saya melihat langsung fasilitas dapur, klinik, tempat tidur—semuanya tertata baik dan nyaman,” jelasnya.
Ia turut mengapresiasi pihak LPKA karena memastikan para anak binaan tetap mendapatkan pendidikan, sehingga setelah masa pembinaan mereka bisa kembali bersekolah dan diterima di lingkungan masyarakat.
“Saya pastikan ke Dinas Pendidikan, anak-anak dapat kembali melanjutkan sekolah setelah masa binaan usai,” tegasnya.
Kunjungan tersebut juga dihadiri Kapolres Gunungkidul AKBP Miharni Hanapi serta jajaran Dinas Sosial P3A.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait
