SEMARANG,iNewsPantura.id - Lapas Gedung Pane Semarang menghadapi tantangan serius dalam mengelola narapidana dan mencegah kejahatan berulang.
Pasalnya di dalam lapas tersebut ada Narapidana risiko tinggi dimana ada peningkatan kasus narapidana high risk seperti narkotika dan terorisme membutuhkan penanganan khusus dan pembinaan intensif.
Akibatnya pengawasan ketat dan kebutuhan pembinaan yang spesifik meningkatkan beban kerja petugas Lapas secara signifikan.
”Tanpa pembinaan nilai kebangsaan yang kuat, risiko narapidana untuk kembali melakukan kejahatan setelah bebas menjadi sangat tinggi,” terang Anggota MPR RI, Raja Faisal MS saat sosialisaisi empat pilar kebangsaan di Lapas Kedungpane Semarang.
kepada pegawai Lapas. Raja Faisal mengingatkan, penguatan Empat Pilar Kebangsaan adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan lingkungan Lapas yang lebih baik dan efektif.
”Pemahaman dan pengamalan empat pilar kebangsaan adalah kunci utama untuk meredam kejahatan dan radikalisme di Lapas, serta mencegah residivisme,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, akan meringankan tugas petugas karena dengan narapidana yang lebih disiplin dan berintegritas, tugas petugas Lapas akan menjadi lebih ringan dan fokus pada pembinaan yang produktif.
”Mari bersama wujudkan Lapas Gedung Pane Semarang sebagai tempat rehabilitasi yang berintegritas, berwawasan kebangsaan, dan menghasilkan warga negara yang bermanfaat bagi bangsa,” katanya.
Dijelaskan empat pilar di Lapas merujuk pada Empat Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika yang disosialisasikan untuk pembinaan narapidana.
Dengan demikian bisa memperkuat wawasan kebangsaan, dan menumbuhkan rasa cinta tanah air agar mereka tetap menjadi bagian dari bangsa meskipun menjalani hukuman.
“Pilar-pilar ini adalah fondasi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara yang diterapkan di seluruh elemen masyarakat, termasuk lingkungan pemasyarakatan,” pungkasnya.
Editor : Eddie Prayitno
Artikel Terkait
