4. Pagi harinya matahari terbit dengan cerah, tidak ada cahaya tajamnya. Diriwayatkan dari Ubay bib Ka'ab, bahwa Rasulullah SAW bersabda; "Pagi hari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa cahaya yang menyinari, ia bagaikan bejana hingga naik."
Sedangkan diriwayatkan dari Abu Daud At-Tayalisy dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda; "di malam lailatul qadar, yaitu malam yang sedang lagi terang, tidak panas dan tidak dingin. Pagi harinya matahari bersinar lemah kemerah-merahan."
Jabir bin Abdullah berkata: "sesungguhnya aku telah melihat malam lailatul qadar, lalu aku dijadikan lupa kepadanya, malam lailatul qadar itu ada pada sepuluh terakhir (bulan Ramadhan). Pertandanya ialah cerah dan terang, suhunya tidak panas dan tidak dingin, seakan-akan malam itu terdapat rembulan, setan tidak dapat keluar di malam itu hingga pagi harinya."
Lantas apa yang kita lakukan di malam tersebut:
عن عائشة رضي الله عنها قالتْ: قلتُ: يارسول اللَّه إن علمتُ ليلة القدر ما أقول فيها؟ قال: " قُولي: "اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فاعْفُ عَنِّي"
Artinya, “Dari Aisyah Rodhaallah 'anha pernah berkata, ‘Wahai Rasulullah, andaikan aku mengetahui lailatul qadar, apa yang bagus aku baca?’
Rasulullah menjawab, ‘Bacalah Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni’
(Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku).’
Disunahkan memperbanyak baca doa ini, baca Al-Qur’an, zikir, dan doa-doa yang disunahkan pada tempat atau waktu yang mulia…
Imam As-Syafi’I berkata, ‘Aku menyukai memperbanyak ibadah tersebut di siang hari sebagaimana di malam hari.’ Dianjurkan juga memperbanyak doa-doa yang penting bagi umat Islam. Ini tanda orang-orang saleh dan hamba Allah yang arif.”
Semoga kita bisa berjumpa dengan malam mulia malam lailatul qadar .
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait