Syawalan Lopis Raksasa Tahun Ini Minus Acara Hiburan

Ribut Achwandi
Sejumlah warga tengah menempatkan lopis raksasa di atas panggung untuk dipersiapkan dalam acara Syawalan di Krapyak Kidul, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan (Jumat, 6/5/2022) (foto: Facebook/Iwan Kurniawan)

PEKALONGAN, iNews - Sudah menjadi lazim, penyelenggaraan tradisi Syawalan Krapyak selain diisi dengan ritual pemotongan Lopis Raksasa juga diisi dengan berbagai macam hiburan. Namun untuk kali ini, penyelenggaraan tradisi Syawalan di Krapyak minus hiburan. Alasannya, untuk menghindari terjadinya penumpukan massa yang berpotensi menimbulkan kerumunan orang yang berlebihan.

Humas Penyelenggara Tradisi Syawalan, Iwan Kurniawan mengungkapkan, meski kegiatan tersebut minus hiburan, diperkirakan jumlah pengunjung akan melonjak tajam. Ia menyana, lonjakan itu terjadi akibat euforia masyarakat atas tradisi Syawalan itu. Apalagi setelah dua tahun tidak diselenggarakan.

"Kalau dulu, sebelum pandemi, tradisi Syawalan di Krapyak ini kan juga dimeriahkan oleh berbagai macam hiburan. Ada pentas musik, pentas seni lainnya, ada juga pawai. Untuk kali ini kami tidak mengadakan acara hiburan. Ya, kami hanya berusaha menaati peraturan dan menghormati apa yang sudah diputuskan bersama antara warga dengan Pemerintah Kota Pekalongan beberapa waktu lalu. Ibarat kata, diberi izin saja kami sudah senang kok," ungkap Iwan.

Kendati demikian, Iwan meyakini animo masyarakat yang tinggi untuk mengunjungi tradisi Syawalan ini bukan sebuah kemuskilan. Sinyalmen itu bahkan sudah muncul jauh hari sebelum lebaran. "Banyak orang yang bertanya apakah Syawalan itu diadakan atau tidak. Pertanyaan itu bahkan sudah sangat lama kami dengar. Tetapi, sekali lagi, kami tidak ingin bertindak gegabah. Kami tidak ingin menciderai kepercayaan Pak Walikota yang sudah memberikan izin penyelenggaraan kegiatan ini," tuturnya.

Selain itu, daya magnet tradisi ini juga besar. Terutama berkenaan dengan tempat penyelengaraan Syawalan. Menurut Iwan, tempat penyelenggaraan kegiatan tersebut saat ini sedang viral-viralnya. Sehingga membuat banyak orang penasaran ingin datang dan melihatnya.

"Pemerintah Kota Pekalongan sudah memberikan kepercayaan pula kepada kami untuk memanfaatkan tempat yang baru saja selesai dibangun, yaitu river walk dan jembatan sebagai tempat penyelenggaraan tradisi Syawalan. Maka, sudah sewajarnya kami pun ikut menjaga tempat itu dan menjaga agar segala macam peraturan yang telah disepakati dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Cara ini kami lakukan juga sebagai rasa terima kasih kami kepada Pak Wali dan Pemkot yang sudah memfasilitasi penyelenggaraan tradisi Syawalan," terangnya.

Iwan menambahkan, kegiatan hiburan untuk saat ini hanya diselenggarakan bagi warga sekitar saja. Yaitu, jalan sehat untuk warga Krapyak sendiri yang rencananya akan dilaksanakan sebelum puncak acara. "Tetapi, yang menarik dari jalan sehat ini adalah hadiahnya. Semua hadiah merupakan sumbangan dari warga sendiri. Misal, yang punya batik maka mereka menghadiahkan batiknya, yang jualan pulsa ya ikut nyumbang pulsa sebagai hadiah, yang jualan bakso kasih hadiah makan bakso gratis, dan lainnya. Jadi, seluruhnya digotong bareng-bareng oleh warga. Ya ngiras-ngirus (sembari) memperkuat rasa kebersamaan dan semangat kekeluargaanlah. Selain itu juga sebagai pengganti dari acara penerbangan balon udara yang biasanya dilakukan atas inisiasi warga sendiri," pungkasnya.

 

Editor : Ribut Achwandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network