PEKALONGAN, iNews.id – Banjir rob yang melanda wilayah Kota Pekalongan Senin (23/5/2022) sore, membuat ratusan warga terpaksa mengungsi. Tercatat, hingga hari Selasa (24/5/2022) siang, jumlah pengungsi sampai 213 jiwa.
Dimas Arga Yudha, Kepala Seksi Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Kota Pekalongan mengungkapkan, pihaknya telah menempatkan pengungsi tersebut ke 6 titik pengungsian. Ia menyebutkan, “Keenam titik pengungsian itu ada di Aula Kelurahan Tirto, Kelurahan Degayu, Masjid Khusnul Khuluk-Tirto, Markas PMI, dan TPQ At Taubah-Tirto.”
Sementara, jumlah pengungsi di masing-masing titik pengungsian bervariasi. Disebutkan, jumlah pengungsi paling banyak ada di Aula Kelurahan Tirto. “Jumlah di tiap-tiap titik pengungsian bervariasi. Di Aula Kelurahan Degayu ada 21 jiwa. Sedang, di Aula Kelurahan Tirto ada 119 jiwa. Sementara di Masjid Khusnul Khuluk-Tirto ada 30 jiwa, markas PMI 13 jiwa, dan TPQ At Taubah ada 30 jiwa.”
Selain mengevakuasi warga terdampak, Dimas juga menyebutkan, saat ini pihaknya terus melakukan monitor dan patroli kesiapsiagaan sembari memberikan imbauan kepada masyarakat sebagai antisipasi dampak gelombang pasang. Selain itu, pihaknya juga terus melakukan assesment dampak kebencanaan dan logistik kebutuhan.
“Tentu, karena ini tidak bisa ditangani sendirian, kami lakukan koordinasi secara intens dengan semua OPD di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan dan jajaran TNI-Polri. Tujuannya, agar penanganan yang dilakukan bisa dijalankan dengan cepat,” ujar Dimas.
Dimas juga mengungkapkan, pelayanan di titik pengungsian juga dilengkapi dengan layanan medis bagi pengungsi dan dapur umum. Sedang untuk penanganan tanggul yang rusak, pihaknya juga telah memasang sandbag dan mengoptimalkan penggunaan pompa penyedot air.
“Kami sampaikan terima kasih juga kepada seluruh relawan yang telah turut membantu kami. Tentu, hal semacam ini membutuhkan lebih besar lagi kepedulian dari masyarakat,” pungkasnya.
Editor : Ribut Achwandi
Artikel Terkait