"Penutupan minimum selama tiga minggu adalah kehilangan sekitar 940.000 ton LNG. Jika Anda mengambil ukuran kargo rata-rata sekitar 70.000 ton, itu berarti sekitar 13 kargo," kata Analis LNG di perusahaan intelijen data ICIS Alex Froley, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (10/6/2022).
Penutupan ini juga bertepatan dengan pemeliharaan Nord Stream 1 dan beberapa tindakan pemeliharaan fasilitas gas di Norwegia. Namun, pasar diperkirakan dapat mengatasinya dengan menarik beberapa volume dari penyimpanan secara potensial.
"Jika pemadaman berlangsung berbulan-bulan daripada berminggu-minggu, kerugian total bisa jauh lebih besar, dan situasi persediaan Eropa yang lebih nyaman tidak akan cukup meyakinkan. Kami kemudian mengharapkan harga premium LNG Eropa yang kuat di atas Asia untuk kembali," kata Direktur Pelaksana Capra Energy Tamir Druz.
Di Eropa, harga gas naik hingga seperlima pada Kamis (9/6) di tengah kekhawatiran hilangnya pengiriman dari AS akan semakin menekankan pasar yang sudah berjuang dengan berkurangnya pasokan gas Rusia.
Harga Japan-Korea-Marker (JKM) - yang banyak digunakan sebagai patokan untuk LNG Asia - juga naik, dengan The Platts JKM LNG pada USD23.486 per metrik juta British thermal unit (mmBtu) pada Kamis, meningkat sebesar USD1.694, atau 7,8%, dari hari sebelumnya.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait