“Gowak berasal dari Bahasa Jawa, sego iwak atau nasi daging. Sementara, nama asli Mbah Gowak sendiri adalah Parto Pasiman," terang Solikin.
Sebelum terkenal, Soto Kletuk Mbah Gowak dulunya dijual dengan cara keliling kota. Pada tahun 1970, kakeknya berjualan di sebelah utara Alun-Alun Blora, tepatnya di barat rumah dinas bupati.
“Sejak tahun 2017 sampai saat ini, memutuskan untuk berjualan di Jalan Gunung Lawu, Kelurahan Tempelan Blora,” ujarnya.
Lezatnya Soto Kletuk Mbah Gowak terbukti dengan meraih juara satu lomba soto pada tahun 2007 dari Bupati Blora pada waktu itu. Meskipun sudah berusia satu abad lebih, namun Soto Kletuk Mbah Gowak tidak hilang pamornya.
Banyak pejabat di Blora yang masih menjadi langganan dari soto legendaris ini. Harganya yang terjangkau juga tidak membebani penikmat soto ayam.
Editor : Hadi Widodo